HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN MENJAHIT DENGAN KEMAMPUAN BERINOVASI PESERTA PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) PRIMA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pelatihan adalah satuan dari Pendidikan Luar Sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan pegetahuan dan ketrampilan seseorang di berbagai bidang. Pelatihan biasanya diselenggarakan oleh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Salah satu LKP yang ada di Kabupaten Jember yaitu LKP Prima. LKP Prima merupakan lembaga pelatihan yang menyelenggarakan program menjahit dan bordir untuk memberdayakan masyarakat dengan memberika pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang tata busana. Selain itu LKP Prima juga mengasah kemampuan berinovasi peserta pelatihan sebagai bekal dalam mengaplikasikan ketrampilan menjahit yang dimiliki dengan menjawab kebutuhan pasar akan mode pakaian. Saat ini pakaian bukan sebuah kebutuhan bagi masyarakat namun telah menjadi trend atau gaya dikalangan masyarakat. Dari uraian diatas, dapat diperoleh rumusan masalah yaitu adakah hubungan antara pelatihan menjahit dengan kemampuan berinovasi peserta pelatihan menjahit di Lembaga Kurus dan Pelatihan Prima Kabupaten Jember?. Adapun tujuan dalam perumusan masalah ini yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara pelatihan menjahit dengan kemampuan berinovasi peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Prima Kabupaten Jember. Sedangkan manfaat dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan terkait permasalahan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasionaldengan pendekatan kuantitatif. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive area yaitu lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan “PRIMA” Kabupaten Jember. Teknik penentuan responden menggunakan teknik populasi, sehingga subyek penelitiannya adalah keseluruhan peserta pelatihan
menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan “PRIMA” yang berjumlah 17 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tata jenjang.
Hasil penghitungan dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui hubungan antara pelatihan menjahit dengan kemampuan berinovasi peserta pelatihan di Lembaga Kursus dan Pelatihan Prima Kabupaten Jember secara keseluruhan diperoleh rhitung sebesar 0,816 nilai tersebut lebih besar dari rtabel yakni 0,475 untuk N=17 dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan indikator yang dijadikan pengukuran diketahui bahwa indikator Pengetahuan terhadap kreativitas sebesar 0,789, pada indikator Pengetahuan dengan emosional sebesar 0,721, pada indikator Pengetahuan dengan sosial sebesar 0,795, pada indikator kompetensi terhadap kreativitas sebesar 0,637, pada indikator kompetensi terhadap emosional sebesar 0,730, pada indikator kompetensi terhadap sosial sebesar 0,640, pada indikator pengalaman kerja dengan kreativitas sebesar 0,710, pada indikator pengalaman kerja dengan emosional sebesar 0,545, pada indikator pengalaman kerja dengan sosial sebesar 0,572.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pelatihan menjahit dengan kemampuan berinovasi peserta pelatihan menjahit di Lembaga Kursus dan Pelatihan Prima Kabupaten Jember. Tingkat hubungan antara pelatihan menjahit dan kemampuan berinovasi menunjukkan kriteria tinggi. Sedangkan untuk tiap indikator tingkat hubungannya tinggi dan cukup. Tingkat hubungan paling tinggi adalah hubungan antara pengetahuan dengan sosial peserta pelatihan menjahit, maka dari itu disarankan bagi instruktur atau pengelola lembaga agar lebih mengembangkan pengetahuan untuk meningatkan sosial peserta pelatihan. Sedangkan tingkat hubungan paling rendah adalah hubungan antara pengalaman kerja dengan emosional peserta pelatihan menjahit.