IDENTIFIKASI MUTAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TOLERAN GENANGAN
Abstract
Peningkatan produksi gula dapat dilakukan dengan meningkatkan
efektifitas tanaman tebu, salah satu cara yaitu menciptakan varietas tebu yang
dapat dibudidayakan di lahan tergenang. Mutasi merupakan salah satu cara untuk
menghasilkan varietas/klon tanaman tebu toleran genangan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik molekuler dan morfologi mutan
tebu toleran genangan hasil mutasi EMS (Ethyl Methane Sulphonate). Penelitian
ini dilakukan di Agrotechnopark dan CDAST Universitas Jember mulai bulan
Desember 2015 sampai dengan Juni 2016. Penelitian mengenai identifikasi
toleransi mutan tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap genangan ini
menggunakan percobaan faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama terdiri dari perlakuan tanpa
penggenangan (T0) dan penggenangan (T1), faktor kedua terdiri dari mutan tebu
(M1) dan non mutan (M0) dengan 5 ulangan yang terdiri dari 3 sampel tanaman
pada setiap ulangan. Paramater pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun,
berat batang, berat akar, diameter batang, aerenkim batang, volume akar, jumlah
anakan, kandungan klorofil, sukrosa, brix dan perubahan genotipe berdasarkan
metode RAPD menggunakan amplifikasi PCR (Polymerase chain reaction) pada
mutan tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan genotipe mutan tebu
berdasarkan metode PCR - RAPD berkisar antara 26,5% hingga 35,1% yang
menghasilkan rata – rata pita polimorfik sebesar 35,1% dari 37 pita DNA yang
muncul pada lima primer RAPD dan menghasilkan dua kluster utama pada
dendrogram RAPD. Mutan tebu menunjukkan kemunculan aerenkhim batang,
akar adventif dan karakter toleran genangan berdasarkan parameter tinggi
tanaman, jumlah ruas, berat segar batang, brix, volume akar, berat segar akar.
Kata kunci: Mutasi, Toleran, Genotipe, RAPD
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]