PREFERENSI HABITAT LARVA NYAMUK Anopheles sp. DI DAERAH ENDEMIS MALARIA DI DESA BANGSRING KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Kasus endemis malaria di Indonesia terjadi sekitar 15 juta kasus tiap
tahunnya. Salah satu daerah endemis malaria di Indonesia adalah Kecamatan
Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sisi sebelah timur daerah tersebut
terdapat beberapa lagun merupakan habitat perindukan dan perkembangbiakan larva
Anopheles. Lagun yang terdapat di pantai bangsring antara lain adalah Lagun
Kandangan, Lagun Kluwih, Lagun Loji Selatan dan Lagun Loji Utara.
Nyamuk Anopheles sebagai vektor penyakit malaria dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi geografis, cuaca,
kelembaban, suhu dan waktu. Selain itu, tempat untuk istirahat, tempat untuk mencari
makanan, tempat untuk berkembang biak dan atau kondisi lingkungan yang kondusif
juga mempengaruhi perkembangan larva Anopheles. Oleh karena itu dilakukan
penelitian pada lagun di Desa Bangsring yaitu pengamatan preferensi habitat larva
Anopheles sebagai strategi pengendalian vertor malaria.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai Juni 2016 di
pesisir pantai dusun Parasputih desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten
Banyuwangi. Pengambilan data kepadatan dan karakteristik habitat Larva Anopheles
berupa fator biotik (DO, pH, suhu dan salinitas) dan abiotik (predator, algae, protozoa
dan tanaman air) pada perairan lagun. Penelitian ini menggunakan metode road
sampling untuk mengetahui lokasi habitat positif larva Anopheles. Terdapat 4 lagun
dengan rincian lagun pertama, kedua dan ketiga masing-masing diambil satu titik.
Sedangkan lagun ke empat yang merupakan laguna terbesar diambil 3 titik.
Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang banyak berkumpul tanaman air.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Larva nyamuk Anopheles lebih memilih
habitat pada perairan lagun kandangan tepatnya pada titik ke 5. Lagun kandangan
memiliki faktor lingkungan dengan salinitas rata-rata yaitu 3 o/oo, Suhu 28,2 ᴼC , pH
7,6 dan DO 29,9 mg/l. Jumlah larva paling banyak ditemukan sebanyak 444 ekor
yaitu pada Bulan Desember. Sedangkan berdasarkan pengamatan faktor biotik, larva
nyamuk Anopheles paling banyak berkumpul pada tempat yang ternaungi oleh
tumbuhan air yang mengapung seperti makroalga dan tumbuhan air yang terdapat
pada permukaan dan di tepi lagun.