EVALUASI GEOMETRIK SIMPANG POTENSIAL RAWAN KECELAKAAN DI KAMPUS UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Pertambahan jumlah mahasiswa UNEJ setiap tahun cukup besar, sehingga
menyebabkan penambahan aktivitas dalam segala kegiatan terutama penambahan
jumlah kendaraan. Apabila kendaraan tidak diimbangi dengan perkembangan sarana
dan prasarana yang baik, maka akan menimbulkan konflik pada jalan terutama pada
simpang yang dapat menimbulkan kecelakaan. Hasil survei awal berupa penyebaran
kuisioner sebanyak 100 respoden di semua fakultas yang ada di UNEJ yang terdiri
dari petugas keamanan dan mahasiswa UNEJ. Hasil kuisioner menunjukkan beberapa
simpang yang dianggap potensi rawan kecelakaan yaitu Simpang FT-FTP-FK,
Simpang FTP-MIPA, dan Simpang FKM.
Kondisi geometrik jalan di Simpang FT-FTP-FK dilihat dari jarak pandang
masuk menunjukkan bahwa simpang FT-FTP-FK sebelum dievaluasi arah FTP-FT=
90,29m dan jarak aman simpang arah FTP-FT= 40,19m. Jarak pandang masuk
simpang FT-FTP-FK sebelum dievaluasi arah FTP-FK= 96,36m dan jarak aman
simpang arah FTP-FK =39,4m. Kondisi geometrik jalan di Simpang FTP-MIPA,
jarak pandang masuk FTP-MIPA sebelum dievaluasi arah FMIPA-FTP= 98,61m dan
jarak aman simpang arah FMIPA-FTP= 56,77m. Jarak pandang masuk arah FMIPAFKM=
100,06m dan jarak aman simpang arah FMIPA-FKM= 56,77m. Kondisi
geometrik jalan di Simpang FKM, jarak pandang masuk simpang FKM sebelum
dievaluasi arah MASJID - UMC= 99,32m dan jarak aman simpang arah MASJID -
UMC= 58,56m. Jarak pandang masuk arah MASJID - FTP= 67,54m dan jarak aman
simpang arah MASJID - FTP= 38,23m. Jarak pandang masuk simpang FT-FTP-FK,
Simpang FTP-MIPA, dan Simpang FKM setelah dievaluasi adalah 100m. Jarak aman
Simpang FT-FTP-FK, Simpang FTP-MIPA, dan Simpang FKM setelah dievaluasi
adalah 60m. Dapat diambil kesimpulan bahwa jarak pandang ketiga simpang sesudah
dievaluasi lebih panjang daripada sebelum dievaluasi agar pengemudi dapat
memperkirakan jarak yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk mengurangi
kecepatan kendaraannya dengan aman pada saat ada pengemudi lain yang berlawanan
arah menuju ke arah yang sama.
Jari-jari simpang FT-FTP-FK sebelum dievaluasi memiliki jari-jari yang
bervariasi yakni R8 dan R36 dengan panjang jari-jari, Rmin1= 16,37m dan 13,75m
;Rmin2= 25,75m dan 23,69m dan sudutnya lebih dari 90o. Sedangkan jari-jari
simpang FTP-MIPA sebelum dievaluasi memiliki jari-jari yang bervariasi yakni R8
dengan panjang jari-jari, Rmin1= 11,9m dan 13,02m ;Rmin2= 9,81m dan 11,47m.
Sedangkan jari-jari simpang FKM sebelum dievaluasi memiliki jari-jari yang
bervariasi yakni R8 dan R10 dengan panjang jari-jari, Rmin1= 9,77m dan 9,98m
;Rmin2= 10,67m dan 12,15m ;Rmin3= 8,52m dan 10,1m ;Rmin4= 19,41m dan
20,06m. Jari-jari simpang sesudah dievaluasi yakni R30 dengan panjang kedua jarijari
pada simpang tersebut yaitu 30m dengan sudut 90o.
Kemiringan melintang jalan merupakan kemiringan pada jalan yang
dibutuhkan kendaraan untuk bergerak. Kemiringan melintang jalan merupakan salah
satu parameter yang digunakan pada penelitian ini. Setelah melakukan survei
potongan melintang jalan, kemiringan melintang jalan di 3 simpang tersebut kurang
dari 2%. Tata cara perencanaan geometrik jalan menjelaskan besarnya kemiringan
melintang antara 2% - 4%. Untuk mendapatkan kemiringan melintang normal, maka
perlu dilakukan perbaikan pada perkerasan jalannya agar mendapatkan kemiringan
melintang jalan normal yakni 2%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]