PENGUJIAN EFEK FISHER INTERNASIONAL : STUDI KASUS INDONESIA DAN CHINA
Abstract
Fluktuasi nilai tukar rupiah akibat penerapan sistem perekonomian terbuka khususnya dengan China dalam organisasi internasional ACFTA, yang memiliki perekonomian kuat dan mampu berpengaruh secara global menggambarkan China patut diperhitungkan dalam pengambilan kebijakan melalui variabel moneter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jangka pendek dan jangka panjang selisih suku bunga Indonesia-China, selisih Inflasi Indonesia-China, dan nilai tukar yuan terhadap nilai tukar rupiah berdasarkan teori efek fisher internasional. Penelitian ini fokus pada analisis kuantitatif dengan menggunakan metode Error Correction Model (ECM). Estimasi ECM jangka pendek menunjukkan bahwa hubungan antara selisih suku bunga, selisih inflasi, dengan nilai tukar rupiah tidak sesuai dengan teori efek fisher internasional karena memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan, sedangkan nilai tukar yuan sesuai dengan teori karena memiliki hubungan negatif. Selanjutnya hasil estimasi ECM jangka panjang menunjukkan adanya kesenjangan sehingga determinasi nilai tukar rupiah didomnasi oleh nilai tukar yuan. Hubungan antara selisih suku bunga dan selisih inflasi berlawanan dengan teori dan hanya variabel nilai tukar yuan memiliki hubungan dengan nilai tukar rupiah sesuai dengan teori efek fisher internasional.