PLURALISME DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI SUATU PENDEKATAN SEMIOTI
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan struktur narasi yang
membangun Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi; (2) mendeskripsikan
pluralisme sebagai sistem tanda budaya dengan prespektif semiotika Pierce pada
novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan refrensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang nilai-nilai sosial yang terkandung dalam sebuah karya sastra.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif
deskriptif dengan pendekatan analisis struktural dan semiotik. Cara yang
digunakan sebagai berikut, (1) memperoleh data dengan cara membaca dan
memahami novel, serta mendeskripsikan data yang ada; (2) mengolah data dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan unsur-unsur struktural yang terkait dengan
aspek semiotika; (3) menganalisis dengan pendekatan struktural yang bertujuan
untuk mengungkap dan menjelaskan keterkaitan antarunsur pada sebuah novel
Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dengan judul, tema, penokohan dan
perwatakan, serta konflik ; (4) menganalisis data dengan sistem tanda pada novel
Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi dan membuat kesimpulan.
Judul novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi menunjukkan objek
yang digambarkan sebagai negara pilihan untuk meraih cita-cita oleh Alif, Said,
Raja, Atang, Dulmajid dan Baso. Terdapat lima negara berbeda yang ingin
dikunjungi keenam tokoh dalam novel ini, sedangkan menara sebagai acuan
sebuah impian yang tinggi. Tema mayor novel Negeri 5 Menara yaitu
“kesungguhan dalam menuntut ilmu merupakan kunci dari keberhasilan”. Tema
minor yang terdapat dalam novel ini diantaranya yaitu, “suka duka persahabatan
dalam menggapai cita-cita”, “pentingnya motivasi sebagai salah satu faktor
pendorong dalam menuntut ilmu” dan “sebuah nasihat yang menjadi landasan
untuk dapat selalu berjuang menuntut ilmu dengan baik”. Tokoh Alif merupakan
tokoh utama yang memiliki watak bulat, sedangkan tokoh bawahannya meliputi
Raja, Said, Atang, Baso, Dulmajid, Kyai Rais dan Ustad Salman yang semuanya
memiliki watak datar. Latar yang terdapat dalam novel ini meliputi latar tempat
yaitu di Pondok Madani, latar lingkungan kehidupan, latar sistem kehidupan, latar
alat dan latar waktu yang meliputi, pagi , siang dan malam. Konflik yang terdapat
dalam novel ini yaitu konflik fisik dan konflik batin yang sangat dominan dialami
oleh tokoh Alif.
Kajian semiotika dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi terdiri
atas tiga faktor yang menghubungkan tanda dengan objek yaitu ikon, indeks dan
simbol. (1) ikon merupakan hubungan tanda dengan penandanya yang memiliki
hubungan kemiripan; (2) indeks yaitu tanda dan penandanya memiliki hubungan
sebab akibat; (3) sedangkan simbol adalah hubungan tanda dan penanda bersifat
konvensional. Ketiga unsur tersebut dikaitkan dengan pluralisme sebagai sistem
tanda budaya pada novel Negeri 5 Menara dan hubungan dialektika antara
sekolah umum dan pesantren yang ada pada novel Negeri 5 Menara karya Ahmad
Fuadi.