Perbedaan Kadar Fluor pada Air Sumur Gali Setelah Pemberian Kapur (CaO) dan Tawas (Al2(SO4)3) (Studi di Desa Gudang Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo) The Difference Fluor Level in Dug Well After Giving Lime (CaO) and Alum (Al2(SO4)3) (Study in Gudang Village Asembagus Sub-district Situbondo District)
Abstract
Sebanyak 96 KK di Kecamatan Asembagus terpapar fluor dengan kadar tinggi pada air minum menyebabkan
fluorosis gigi. Air mengandung fluor juga dapat menyebabkan penurunan IQ pada anak-anak. Penelitian ini
bertujuan menganalisis penurunan kadar fluor pada air menggunakan kapur dan tawas. Metode penelitian adalah
true eksperimental dengan desain RAL. Tahap pertama adalah membuat larutan kapur dan tawas. Terdapat empat
kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6 replikasi. Kelompok kontrol adalah kelompok tanpa
perlakuan, kelompok pertama yaitu pemberian larutan kapur dan tawas konsentrasi 2% (X1), kelompok kedua
pemberian larutan kapur dan tawas konsentrasi 5% (X2), dan kelompok ketiga yaitu pemberian larutan kapur dan
tawas konsentrasi 10% (X3). Waktu pengadukan cepat 15 menit dengan kecepatan pengadukan 140 rpm. Waktu
pengadukan lambat 3 menit dengan kecepatan pengadukan 40 rpm, kemudian dilakukan pengendapan selama 60
menit. Hasil penelitian dilakukan uji normalitas pada setiap kelompok perlakuan kemudian dilakukan uji one way
anova. Uji normalitas keempat perlakuan menunjukkan berdistribusi normal. Hasil uji one way anova dengan α =
0,05 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000, artinya seluruh kelompok perlakuan memiliki rata-rata
populasi yang berbeda, baik pada kelompok kontrol, kelompok X1, X2, dan X3.
Collections
- SRA-Medical [429]