IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI AFFINE CIPHER PADA CITRA DIGITAL HASIL STEGANOGRAFI METODE PARITY CODING DENGAN PSEUDO RANDOM NUMBER GENERATOR (PRNG)
Abstract
Perkembangan kemajuan teknologi informasi saat ini semakin memudahkan para
pelaku kejahatan komputer dengan menyalahgunakan teknologi komputer untuk mendukung
kegiatannya, dimana kegiatan tersebut sangat mengganggu privasi seseorang.
Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem atau aplikasi sebagai pengaman data.
Salah satu sistem atau aplikasi yang diperlukan sebagai pengaman suatu data adalah
kriptografi. Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik mengacak suatu data menjadi
sesuatu yang sulit dibaca. Kriptografi tidak berarti hanya memberikan keamanan informasi
saja, namun lebih kearah metode-metode yang digunakan. Salah satu metode
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kriptografi dengan algoritma Affine Cipher.
Namun, menurut Kromodimoeljo (2009), kriptografi dengan algoritma Affine Cipher
masih tergolong mudah untuk dilakukan analisa frekuensi terkait pencarian kunci
enkripsi. Untuk menghindari hal tersebut, maka pesan yang telah dienkripsi disembunyikan ke dalam suatu obyek. Steganografi adalah ilmu untuk menyembunyikan
informasi yang merupakan cara untuk mencegah pendeteksian pesan tersembunyi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data teks berupa pesan rahasia.
Karakter-karakter dari pesan tersebut merupakan karakter yang terdapat pada keyboard
(ASCII printable character). Selain data teks, data yang digunakan adalah gambar
(image) berekstensi .bmp, .png, .gif. Tugas akhir ini, dilakukan proses pengamanan
pesan yang berupa teks menggunakan gabungan kriptografi dan steganografi. Plaintext
yang berupa teks dienkripsi menggunakan algoritma Affine Cipher sehingga dihasilkan
ciphertext. Ciphertext tersebut kemudian diubah ke dalam desimal sesuai kode ASCII
yang selanjutnya diubah ke bilangan biner. Biner yang dibentuk dari ciphertext kemudian
disisipkan ke citra digital menggunakan steganografi metode parity coding, namun
penyisipan yang dilakukan berbeda dengan metode party coding pada umumnya, yaitu
dengan menentukan posisi piksel atau region untuk menyisipkan pesan menggunakan
Pseudo Random Number Generator (PRNG). Setelah disisipkan, citra hasil penyisipan
dienkripsi menggunakan kriptografi Affine Cipher dengan pasangan kunci yang sama
dengan proses enkripsi plaintext dan dihasilkan citra kripto. Citra kripto inilah yang
kemudian dikirim ke pihak kedua untuk dibaca isi pesan tersebut. Proses pembacaan
pesan yang pertama adalah dengan proses dekripsi citra menggunakan kriptografi Affine
Cipher dan dihasilkan stego object. Pesan yang telah disisipkan pada stego object diekstrak
kembali dan dihaslikan hiddentext yang berisi ciphertext, kunci a; b dan seeds.
Hasil dari hiddentext tersebut didekripsi sehingga dihasilkan plaintext.
Waktu komputasi yang dibutuhkan untuk menyisipkan pesan bergantung pada
panjang pesan yang disisipkan. Semakin besar panjang pesan, maka semakin banyak
waktu yang dibutuhkan untuk menyisipkan pesan. Hal ini berlaku juga untuk proses
ekstraksi pesan. Hasil enkripsi gambar dipengaruhi oleh pemilihan kunci a, semakin
besar nilai kunci a, maka semakin baik citra kripto yang dihasilkan (tidak terdeteksi
gambar awalnya). Ukuran file dari citra kripto yang dihasilkan sama dengan ukuran
cover object atau tidak mengalami perubahan ukuran file. Waktu komputasi yang dihasilkan untuk proses enkripsi dan dekripsi tidak berbedah jauh yaitu 0.2891 untuk
proses enkripsi dan 0.298694 untuk proses dekripsi serta ukuran file tidak pengaruh
terhadap proses enkripsi dan dekripsi gambar.