PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI LKS BERBASIS KARTUN FISIKA TERHADAP HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
Abstract
Berdasarkan hasil wawancara terbatas yang telah dilakukan dengan guru
fisika SMA Negeri 4 Jember, hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah.
Permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh adanya ketidakcocokan model,
metode, bahan ajar, bahkan media yang digunakan selama pembelajaran. Hal ini
membuat siswa menganggap pelajaran fisika sulit dan membosankan. Siswa
kurang berminat dan antusias untuk mempelajari fisika sehingga motivasi belajar
fisika siswa menjadi rendah pula. Guru seharusnya memilih model, metode, bahan
ajar, dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran dan
didasarkan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan dan taraf berfikir yang
berbeda-beda. Salah satu solusi alternatif yang diharapkan mampu mempengaruhi
hasil belajar dan motivasi belajar siswa adalah model pembelajaran quantum
teaching. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai model quantum
teaching disertai LKS berbasis kartun fisika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh model quantum
teaching disertai LKS berbasis kartun fisika yang terhadap hasil belajar dan
motivasi belajar fisika siswa SMA Negeri 4 Jember. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Jember. Sebelum menentukan
sampel, dilakukan uji homogenitas terhadap populasi kelas X yang terdiri dari 6
kelas dan diambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan
sampel penelitian menggunakan cluster random sampling. Desain penelitian
menggunakan post-test control design. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah tes, angket, observasi, dokumentasi dan wawancara. Sumber data berasal dari guru, siswa, penilaian observer, dan post-test. Sebelum dilakukan
uji t, dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan uji t
untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis Independent Sample TTest
dengan bantuan program SPSS 16 guna menjawab rumusan masalah.
Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-Test untuk hasil belajar siswa
pada ranah kognitif yang didapat dari post-test menunjukkan bahwa nilai sig.(2-
tailed) lebih kecil dari α (0,05) yaitu sebesar 0,000 sehingga pengujian hipotesis
yang digunakan adalah pengujian hipotesis pihak kanan (1-tailed), nilai sig. (2-
tailed) dibagi 2 yaitu sebesar 0,000 atau < 0,05, maka hasil belajar pada ranah
kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.
Selanjutnya hasil analisis Independent Sample T-Test untuk hasil belajar ranah
afektif menunjukkan bahwa hasil belajar ranah afektif siswa kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol. Selanjutnya hasil analisis Independent Sample
T-Test untuk hasil belajar ranah psikomotor menunjukkan bahwa hasil belajar
ranah psikomotor siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol (Ha
diterima, Ho ditolak). artinya model quantum teaching disertai LKS berbasis
kartun fisika berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa.
Hasil analisis Independent Sample T-Test untuk motivasi belajar,
didapatkan nilai sig. = 0,001 artinya signifikansinya lebih kecil dari α = 0,05.
Sehingga pengujian hipotesis yang digunakan adalah pengujian hipotesis pihak
kanan (1-tailed), maka nilai sig. (p-value) dibagi 2 yaitu sebesar 0,0005 atau <
0,05 sehingga Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Model
quantum teaching disertai LKS berbasis kartun fisika berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 4 Jember, (2) Model quantum
teaching disertai LKS berbasis kartun fisika berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar fisika siswa SMA Negeri 4 Jember.