EFEKTIVITAS NEMATODA ENTOMOPATOGEN (Heterorhabditis sp) DIKOMBINASIKAN DENGAN PUPUK ORGANIK TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG PADI (Tryporyza incertulas)
Abstract
Penggerek batang padi merupakan hama utama pada tanaman padi yang sering menimbulkan kerusakan dan kehilangan hasil tanaman padi. Hama ini menyerang tanaman padi pada fase vegetatif maupun fase generatif. Serangan hama penggerek batang pada fase vegetatif menyebabkan kematian tunas atau biasa dikenal dengan istilah sundep, sedangkan pada fase generatif menyebabkan tidak terbentuknya sehingga bulir padi hampa yang biasa disebut dengan istilah beluk. Hama penggerek batang padi dapat menyebabkan kehilangan hasil yang cukup besar. Pengendalian hama penggerek batang padi yang banyak dilakukan adalah menggunakan pestisida, akan tetapi apabila pengendalian yang menggunakan pestisida tidak dilakukan secara bijak dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu diperlukan teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan salah satu caranya adalah dengan pengendalian hayati. Pengendalian hayati yang dapat dilakukan dengan menggunakan agen hayati, seperti menggunakan pestisida nabati, musuh alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari pengendalian hayati yang menggunakan agen hayati Nematoda Entomopatogen dan pestisida nabati (daun mimba). Selain itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui pengeruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di UPT Agroteknopark Jubung, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada bulan Juli sampai Oktober 2015. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yang pertama persiapan tanaman padi, yang kedua persiapan serangga uji, dan yang ketiga tahap pengujian (efektifitas pengendalian hayati).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian hayati menggunakan Nematoda entomopatogen (Heterorhabditis sp) efektif dalam mengendalikan hama penggerek batang padi, terbukti pada perlakuan A1 (Nematoda
ix
entomopatogen + pupuk organik cair) yaitu sebesar 73,75 %. Pada perlakuan yang menggunakan pestisida nabati contohnya pada perlakuan A4 (Pestisida nabati + pupuk organik cair) hasilnya sebesar 67,51 %. Pada segi agronominya (pertumbuhan) tanaman padi hasil yang terbaik situnjukkan pada perlakuan yang menggunakan pupuk organik granul contohnya saja pada perlakuan A2 (pupuk organik ganul + NEP) dengan tinggi tanaman 88,2 cm, jumlah anakan sebanyak 20,39 berat basah gabah 29, 50 gram, dan berat kering gabah 19,00 gram. dan pada perlakuan A5 (Pupuk organik granul + pestisida nabati) tinggi tanaman 86,83 cm, jumlah anakan sebanyak 19,25 berat basah gabah 25,00 gram, dan berat kering gabah 17,50 gram. Pada perlakuan yang menggunakan pupuk organik cair contohnya pada perlakuan A1 hasilnya menunjukkan rata – rata tinggi tanaman 84, 84 jumlah anakannya 18,94 berat basah 23, 81 gram dan berat keringnya 17, 50 gram.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]