Gerakan Sayang Ibu Dan Bayi (GESIB) Sebagai Solusi Masalah Kurang Energi Kalori (KEK)
Date
2016-09-27Author
Sulistyorini, Lantin. Ns. S.Kep., M.Kep.
Dewi, Erti Ikhtiarini. Ns. M.Kep., Sp.Kep.J
Metadata
Show full item recordAbstract
Data KEK (Kurang Energi Kalori) Ibu Hamil di Pukesmas Jelbuk hingga trimester tiga tahun 2013
menunujukkan dari 47 sasaran yang ditetapkan diawal program tercapai 53 ibu hamil dengan KEK
yang ditangani dengan kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akibat dari ibu hamil dengan KEK
sebanyak 4 kasus. Permasalahan tersebut membutuhkan penanganan yang menyeluruh karena
masih banyak ibu hamil yang belum terdeteksi dan ditangani. Hal ini diakibatkan karena masih
rendahnya pendewasaan usia perkawinan, kehamilan yang belum cukup umur, rendahnya upaya
perbaikan gizi keluarga, dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Permasalahan KEK ibu hamil di
Kecamatan Jelbuk tersebar di 6 desa, yaitu desa Jelbuk, desa Sucopangepok, desa Panduman, desa
Sukowiryo, desa Sukojember, dan desa Sugerkidul. Program Dapur Ibu ini dilakukan bersamaan
dengan kegiatan Posyandu yang sudah ada, tetapi dalam program ini Posyandu akan ditingkatkan
melalui kegiatan tambahan multifungsi dengan adanya kegiatan pendidikan kesehatan, proses
kelompok, pemberdayaan, dan kemitraan, sehingga posyandu akan mejadi Posyandu Plus. Kegiatan
ini akan mendorong partisipasi masyarakat dalam menanggulangi permasalahan KEK ibu hamil di
wilayah setempat. Masyarakat akan digerakkan dalam upaya menanggulangi masalah KEK ibu
hamil melalui kegiatan Dapur Ibu di posyandu plus. Masyarakat akan ada yang bertindak sebagai
dukun bayi terlatih, kader kesehatan, beberapa tokoh masyarakat akan berperan sebagai motivasi
warga agar aktif dalam kegiatan Dapur Ibu di posyandu serta menggerakkan masyarakat untuk
meningkatkan ketahanan pangan lokal dalam upaya meningkatkan konsumsi makanan bergizi dan
beragam melalui potensi lokal daerah untuk pencapaian Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
Metode yang dilakukan dengan pendekatan asuhan proses keperawatan komunitas (pengkajian,
perumusan diagnosis komunitas, perencanaan, implementasi, dan evaluasi), dan strategi pendekatan
masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa I, II, dan III, serta adanya intervensi
keperawatan komunitas yaitu Dapur Ibu seperti pendidikan kesehatan, proses kelompok,
pemberdayaan, dan kemitraan. Program Dapur Ibu diberikan suatu variasi makanan untuk ibu hamil
dengan bersumber dari hasil pertanian dan perkebunan lokal seperti padi, singkong, jagung, ketela,
sayuran, dan buah-buahan yang akan diolah menjadi makanan ibu hamil sesuai selera ibu dengan
tujuan mampu menaikkan berat badan selama hamil sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I
pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Kegiatan
KKN-PPM akan dilakukan selama 2,5 bulan dengan kegiatan persiapan dan pembekalan,
pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan rencana tindak lanjut dari program. Mahasiswa Universitas
Jember berperan dalam memfasilitasi kegiatan masyarakat melalui program GeSIB dengan
mengaplikasikan konsep ilmu dan ketrampilan Keperawatan Komunitas, Keperawatan Lintas
Budaya, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Maternitas, dan Keperawatan Anak, dan
Keperawatan Jiwa untuk meningkatkan status kesehatan ibu hamil melalui penurunan angka
kejadian KEK pada Ibu Hamil, sehingga diharapkan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi
serta penurunan kasus BBLR.