Peningkatan Nilai Ekonomi Hasil Samping Produksi Benih Waluh Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Kelompok Petani Penghasil Benih Waluh Kuning Desa Tegalrejo Dan Padangbulan Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi Melalui Program KKN-PPM
Date
2016-09-27Author
Fauzi, Mukhammad. Ir. M.Si.
Purnomo, Bambang Herry. Dr. S.TP., M,Si.
Metadata
Show full item recordAbstract
Mata pencaharian masyarakat Desa Tegalrejo dan Padangbulan Kecamatan
Tegalsari Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur adalah bidang pertanian. Salah satu
komoditas yang diusahakan untuk produksi benih adalah buah waluh kuning/labu kuning.
Ketua Kelompok Petani di desa Tegalrejo adalah Bapak Sutrisno, sementara di desa
Padangbulan adalah Bapak Ripan. Sejak tahun 2010 kelompok petani ini bekerjasama
dengan PT Panah Merah Jember dengan target produksi berkisar 7 – 14 ton/tahun biji waluh
kering dan hasil samping (daging buah) berkisar 852,6 - 1705,2 ton/tahun dan kulit buah
berkisar 131,25 - 262,5 ton/tahun. Daging buah tersebut senilai Rp 426,3 - 852,6 juta,-
(bentuk daging buah) atau Rp 600 juta – Rp 1,2 milyar (bentuk tepung). Namun hasil
samping itu tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi oleh masyarakat di
kedua desa tersebut, hanya dibuang saja ke lingkungan sekitar. Untuk menangani hasil
samping produksi benih waluh tersebut menjadi penambah pendapatan adalah dengan
menjadikan produk chip buah waluh untuk bahan olahan pangan.
Target luaran program KKN-PPM ini adalah: a) teratasinya masalah limbah/hasil
samping dari produksi benih waluh menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, b)
terbentuknya kluster penyedia chip daging buah waluh, c) terbentuknya unit produksi chip
waluh dan sarana pendukungnya, d) terbentuknya unit produksi kerupuk dan sarana
pendukungnya, dan e) terjadinya peningkatan pendapat kelompok petani.
Metode pelaksanaan yang dijalankan meliputi kegiatan persiapan dan pembekalan
terhadap mahasiswa peserta KKN-PPM, dan kegiatan pelaksanaan di lapangan pada Juni –
Agustus 2015 dengan melibatkan 20 mahasiswa dari berbagai bidang ilmu yang
didampingi DPL dengan total beban kerja 8.640 JKEM dengan berkoordinasi dengan
pimpinan kecamatan dan kelurahan mitra. Sebelumnya mahasiswa sudah dibekali ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna tekait dengan permasalahan hasil samping/limbah
buah waluh.
Persoalan limbah daging waluh di desa Tegalrejo dan Padangbulan di kecamatan
Tegalsari kabupaten Banyuwangi dapat dikurangi dengan memanfaatkan daging waluh
menjadi chip waluh. Chip waluh ini dapat menjadi salah satu solusi untuk penyediaan
bahan baku daging waluh untuk pengolahan produk olahan waluh, mengingat masa
panen labu kuning hanya terjadi sekali dalam satu tahun. Kelompok petani penghasil
benih labu kuning di lokasi KKN-PPM ini berjumlah 61 orang dan diketuai oleh bapak
Sutrisno. Pada tahun ini benih waluh yang dihasilkan sejumlah 2,3 ton dan sekitar 345
ton daging waluh yang berpotensi menjadi chip waluh kering sejumlah 34,5 ton yang
senilai Rp 483.000.000,-00. Mitra kelompok petani waluh telah memahami teknologi
produksi pangan berbasis buah waluh, dan mempunyai ketrampilan praktis pengolahan
daging waluh menjadi chip dan kerupuk waluh. Pengurus BUMDES dan penggerak
PKK mempunyai rencana untuk menjalankan usaha produksi olahan daging waluh di
tahun berikutnya dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki BUMDES.