PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA (POKOK BAHASAN SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI IV DASRI
Abstract
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA (Pokok Bahasan Sifat dan Perubahan Wujud Benda) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SD Negeri IV Dasri. Rima Trianingsih, 090210204073; 2013: 66 halaman; Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Kenyataan pembelajaran IPA di lapangan masih belum sesuai dengan hakikat belajar IPA yaitu produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Pembelajaran IPA di lapangan masih berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran kurang bermakna bagi siswa. Akibatnya, aktivitas dan hasil belajar IPA siswa pun rendah. Kenyataan tersebut banyak terjadi terutama di sekolah-sekolah pedesaan yang belum maju. Contohnya adalah SD Negeri IV Dasri.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kontekstual dengan metode eksperimen. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA (pokok bahasan sifat dan perubahan wujud benda) pada siswa kelas IV SD Negeri IV Dasri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA (pokok bahasan sifat dan perubahan wujud benda) pada siswa kelas IV SD Negeri IV Dasri melalui penerapan model pembelajaran kontekstual dengan metode eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri IV Dasri. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri IV Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Dalam penelitian ini, hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menetapkan target pencapaian untuk aktivitas belajar siswa harus mencapai kriteria sangat aktif, yaitu siswa harus mencapai kriteria keaktifan 75% ke atas, sedangkan untuk hasil belajar siswa harus mencapai kriteria sangat memuaskan, yaitu persentase hasil belajar siswa secara klasikal harus mencapai 80% ke atas.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas belajar maupun hasil belajar siswa kelas IV dari pra siklus ke siklus 2. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 30% dengan kriteria cukup aktif, sedangkan pada siklus 1 meningkat menjadi 87,11% dengan kriteria sangat aktif, dan pada siklus 2 meningkat menjadi 95,33% dengan kriteria sangat aktif serta telah memenuhi target pencapaian yang sudah ditetapkan. Hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 40% dengan kriteria sangat kurang, sedangkan pada siklus 1 meningkat menjadi 60% dengan kriteria cukup, dan pada siklus 2 meningkat menjadi 86,67% dengan kriteria sangat memuaskan serta telah memenuhi target pencapaian yang sudah ditetapkan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kontekstual dengan metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri IV Dasri. Saran untuk SD Negeri IV Dasri dan guru kelas IV yaitu sebaiknya pembelajaran IPA harus sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan lebih meningkatkan kompetensi siswa secara mandiri dan utuh melalui berbagai kegiatan yang dapat memacu terbentuknya siswa yang aktif dan kreatif.