REVITALISASI BUDAYA SENI DAN SASTRA CINA PASCA-ORDE BARU
Date
2016-09-09Author
Winarni, Retno
Badriyanto, Bambang Samsu
Handayani, Sri Ana
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemukiman-pemukiman kecil orang-orang Cina sudah ada di Indonesia
jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa, terutama di bandar-bandar
perdagangan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Ketika Belanda
memantapkan kedudukan politiknya di Jawa, penduduk Cina lalu bertambah
banyak dan tersebar luas, bahkan di kawasan yang pada abad ke-18 belum lagi
berada di bawah kekuasaan Belanda, seperti halnya dengan Kalimantan Barat
dan Bangka, orang Tionghoa telah datang dalam jumlah besar. Menjelang
tahun 1860, diperkirakan jumlah penduduk Cina di Indonesia sebanyak
222.000 orang, dua pertiganya berdiam di Pulau Jawa, tetapi pertumbuhan
yang sangat pesat terjadi dalam 70 tahun belakangan, ketika imigran-imigran
Tionghoa datang dalam jumlah besar bersamaan dengan meluasnya kekuasaan
Belanda atas seluruh kepulauan dan peningkatan eksploitasi sumber-sumber
kekayaannya (Coppel, 1994:22).
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]