PROSES PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER JAVA TEAK: KONTRIBUSI KAYU JATI BAGI MASYARAKAT JAWA
Abstract
Kayu jati memiliki sejarah yang cukup panjang bagi masyarakat Jawa.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai macam peninggalan sejarah dalam wujud
bangunan seperti rumah tradisional Jawa, masjid, pendopo-pendopo keraton,
mebel maupun dalam wujud tulisan yang tertulis dalam Serat Centhini.
Keistimewaan kayu jati yang berasal dari Jawa telah melegenda dalam dunia
Internasional dengan munculnya istilah Java Teak. Munculnya istilah Java
Teak berawal ketika kerajaan Mataram menyerahkan kekuasaannya pada
Verenidge Oostindische Compagnie (VOC). Kayu jati –sebagai salah satu produk
tanam paksa di samping kopi, gula, katun, dan nila– digunakan VOC untuk
membangun kapal dagang, kapal perang, dan untuk diperdagangkan. Sejak
saat itulah nama java teak muncul untuk menyebut kayu jati yang berasal dari
Jawa yang terkenal sangat tinggi harganya dalam perdagangan Internasional
(Purnawati, 2004:31).
Sejarah telah mencatat bahwa kayu jati memiliki peranan tersendiri bagi
masyarakat Jawa maupun pemerintahan Hindia Belanda. Sejak masa kerajaan
Majapahit –jauh sebelum tahun 1200– kayu jati sudah diambil manfaatnya
untuk membangun armada laut. Pada masa itu moda transportasi darat
yang menggunakan hewan masih belum begitu dominan. Oleh karena itu,
dilakukan penguatan armada laut untuk mengontrol wilayah kekuasaan
Majapahit yang sangat luas (Purnawati, 2004:3). Jika demikian, pada masa
kerajaan Majapahit kayu jati sudah dijadikan komoditas bagi industri
perkapalan, walaupun masih dalam skala kecil atau hanya sekedar memenuhi
kebutuhan kerajaan.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1876]