BUKAN SEKEDAR MENCAMPUR BUDAYA: HIBRIDITAS SEBAGAI POLITIK KULTURAL MASYARAKAT USING DAN TITIK-BALIKNYA DI MASA KINI
Abstract
ebagian besar masyarakat, budayawan, seniman, dan peneliti
memosisikan gandrung dan kendang kempul sebagai dua kesenian asli
Banyuwangi yang merepresentasikan identitas Using. Padahal, kalau kita
telisik lagi, dari gandrung saja, bisa ditemukan bermacam warna kultural yang
membentuknya sebagai tarian pergaulan. Tidak hanya Bali dan Jawa, tetapi
juga −berdasarkan hipotesis Sumono Abdul Hadi (2011)− pengaruh estetika
Tionghoa ikut pula menjadikan gerakan gandrung cukup cepat dan dinamis.
Demikian pula dengan musik kendang kempul yang mulai populer di era
1980-an. Kita bisa menemukan percampuran musik modern, dangdut, dan
musik yang berasal dari pertunjukan gandrung, tetapi tetap diakui sebagai
musik khas Banyuwangi (Setiawan, 2007; 2010).
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]