MITOS “DUPLANG KAMAL-PANDAK” DI LEMBAH GUNUNG ARGAPURA JAWA TIMUR
Abstract
Disadari bersama bahwa kebudayaan bangsa merupakan identitas
nasional yang perlu dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan untuk
pembangunan bangsa Indonesia, termasuk tradisi swatantra atau otonomi.
Isu tentang otonomi, akhir-akhir ini menjadi topik penting karena ditengarai
dapat diberdayakan sebagai solusi konflik separatisme. Tercatat dalam
perjalanan sejarah Indonesia, kelompok separatisme seperti: Gerakan Aceh
Merdeka, Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, dan Kelompok
FretIlin, pernah terjadi dan masih menghangatkan suasana politik Indonesia.
Walaupun telah disadari bersama tentang pentingnya kebudayaan bagi
bangsa, tetapi belum semua kebudayaan mendapat perhatian yang cukup oleh
pemerintah, pelaku budaya, dan peneliti budaya. Perhatian yang tidak merata
dan pengabaian budaya dapat menimbulkan kecemburuan. Kecemburuan
yang terus-menerus akan memicu kegiatan yang kontra produktif bagi
pemabangunan bangsa. Kegiatan kontra produktif tersebut misalnya gerakan
untuk melepaskan diri dari NKRI yang dikenal sebagai gerakan separistisme.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]