Karakteristik KERS E3 (Kinetik Energi Recoveri Sistem Evolusi 3) Sebagai Pengisi Energi Listrik Kendaraan Listrik Universitas Jember
Abstract
Mobil listrik ketika berjalan memerlukan proses pengisian energi listrik dengan harapan jarak tempuh mobil listrik
semakin jauh. Proses pengisian energi listrik menggunakan KERS E3 yang merupakan pengembangan KERS
terdahulu yang dilakukan penelitian pada tahun 2013 dan 2014. Sehingga pada tahun 2015 dilakukan proses
pengambilan respon CVT terhadap flywheel yang dipakai di KERS E3 menggunakan motor listrik sebagai
penggerak mula dengan fungsi ramp yaitu motor listrik berputar dari putaran 0 rpm sampai puncak yaitu 5640rpm.
Hasil dari pengambilan respon berupa putaran flywheel dengan motor listrik berdaya 1 HP dicapai dalam waktu 15
detik. Flywheel mempunyai massa : 1.82kg, luas permukaan : 0.0596m2 , inersia :0.18472 kg.m2 dengan hasil
energi kinetik rata-rata 78159,89 joule. Transmisi yang menghubungkan dari putaran mula ke flywheel
menggunakan CVT konvensional. Dari proses pengambilan data yang dilakukan selama tujuh kali, Pengereman
Energi Kinetik yang diberikan oleh generator (Proses Konversi Energi) terjadi dalam waktu 38 detik dengan
kehilangan energi kinetik 51387.60 Joule. Sehingga kemampuan KERS generasi 3 membangkitkan energi kinetik
sebesar 26772.29 Joule.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7356]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Indonesia yang merupakan daerah tropis, memiliki intensitas pemanasan radiasi matahari secara langsung. Wilayah Indonesia yang juga sebagian besar terdiri atas perairan, sehingga memiliki potensi udara yang banyak karena uap air yang terpanaskan melalui radiasi matahari. Pemanasan tersebut mengakibatkan variasi kecepatan angin tertentu pada suatu daerah. Sirkulasi udara yang bergerak karena perbedaan tekanan, temperatur serta banyaknya molekul gas di udara yang cukup signifikan. Letak kota Banyuwangi yang berada di sebelah barat selat Bali dan diapit oleh dua perairan luas menyebabkan intensitas kelajuan angin yang cukup besar. Masih sedikitnya penelitian yang dilakukan Indonesia dalam rangka pemanfaatan energi angin khususnya kincir angin Onshore atau pada pantai, menyebabkan masih sedikit teknologi yang bisa dikembangkan untuk pemanfaatan energi angin, khususnya untuk pengaplikasian pada pertambakan tradisional yang membutuhkan pengairan yang lebih banyak.
Arief Yasa’ Afandy (2014-01-27)Perencanaan ini terdiri atas beberapa analisis yang meliputi Analisis jumlah penduduk dan analisis hidrolika. Analisis jumlah penduduk digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk dan prediksi kebutuhan air bersih, sedangkan ... -
BRIKET BIO-ORGANIK DARI SAMPAH PERTANIAN DAN PERKEBUNAN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MASYARAKAT RAWAN ENERGI
Partono, Partono, Drs. M. Si.; Sasongko, Sasongko, Dr. M. Si.; Wahyudi, Djoko Wahyudi, Drs. M. Si. (2016-04-28)Produktivitas sektor pertanian dan perkebunan di dusun Kopang Kebun dinilai cukup tinggi mengingat total luasan sektor ini mendominasi lebih dari 50% jika dibandingkan dengan luasan bangunan dan lainnya, antara lain sawah ... -
Analisis Penerapan Lockout/Tagout (LOTO) sebagai Upaya Pengendalian Energi di Pabrik III PT Petrokimia Gresik (Berdasarkan OSHA 29 CFR 1910.147 dan OSHA 3120) (Analysis Lockout/Tagout(LOTO) Implementation as Energy Control in Plant III PT Petrokimia Gresik) (Based on OSHA 29 CFR 1910.147 and OSHA 3120)
Setyobudi, Dhani (UNEJ PRESS, 2016)Penerapan LOTO di PT Petrokimia Gresik bertujuan untuk mengurangi potensi bahaya yang disebabkan oleh energi release. Namun, potensi bahaya yang berkaitan dengan isolasi energi masih sering ditemukan di lapangan. Penelitian ...