MODEL DESAIN BALOK PELENGKUNG DENGAN BEBAN TANAH DITINJAU DARI NILAI GAYA-GAYA DALAM
Abstract
Beton merupakan unsur dalam konstruksi yang sengaja dipilih
dikarenakan bahan dan materialnya yang mudah diolah (workability), awet
(durability) serta meiliki kekuatan (strength) yang dibutuhkan untuk suatu
konstruksi. Kebutuhan beton pada saat ini yaitu salah satunya sebagai material
penyusun konstruksi jembatan. Struktur jembatan dibagi menjadi dua bagian yaitu
struktur atas yang berfungsi beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas
kendaraan seperti plat lantai, gelagar induk, gelagar sekunder, aspal sedangkan
untuk struktur bawahnya berfungsi untuk menahan beban bangunan atas yang
kemudian didistribusikan kepada pondasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai gaya-gaya dalam
balok pelengkung dengan beban tanah diatasnya. Mix design yang digunakan
untuk beton dipakai satu mutu K175. Pada penelitian ini juga diletakan perkuatan
pada dua titik yang menjadi gaya dalam geser tertinggi. Menurut (Wibowo, 2016)
sambungan atau perkuatan yang dipakai yaitu berupa sambungan baut dengan
diameter 0,5cm dikarenakan sifat baut yang memiliki efisiensi dalam
pemasangan dan juga memiliki kemampuan yang tinggi dalam menahan beban.
Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini yaitu pada kondisi pertama
dengan berat tanah basah (b1) : 1,780gr/cm3 didapatkan beban maksimal sebesar
1420,7kg, kondisi ke-dua dengan berat tanah basah (b2) : 1,919gr/cm3 didapatkan
beban maksimal sebesar 5209,3kg , kondisi ke-tiga dengan berat tanah basah (b3)
: 1,865gr/cm3 didapatkan beban maksimal sebesar 1685,833kg, kondisi ke-empat
dengan berat tanah basah (b4) : 1,834gr/cm3 didapatkan beban maksimal sebesar
2167,5kg. Diperoleh nilai gaya dalam terbesar yang terjadi akibat tanah dan beban
luar yang diberikan, pada kondisi kedua dengan beban tanah b2 : 1,919gr/cm3 nilai Tegangan (σ) sebesar 5050,437kg/cm2, Gaya Puntir/ Momen sebesar
92465,08kgcm, dan Geser sebesar 2604,65kg.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]