PENYELESAIAN PENJADWALAN FLOWSHOP DENGAN ALGORITMA CROSS ENTROPY-GENETIC ALGORITHM DAN ALGORITMA DIFFERENTIAL EVOLUTION PLUS
Abstract
Pada penelitian ini digunakan data simulasi yang diperoleh dari website
OR-Library. Data tersebut merupakan data flowshop yang diformulasi oleh J.
Carlier (1978) dan C. R. Reeves (1995) yang terdiri dari 7 data. Penjadwalan
flowshop pada 7 data simulasi tersebut menggunakan algoritma Cross Entropy-
Genetic Algorithm (CEGA) dan algoritma Differential Evolution Plus (DE Plus).
Setelah dilakukan penjadwalan pada 7 data flowshop, dapat diketahui makespan
minimum, tingkat konvergensi, dan running time dari dua algoritma tersebut.
Penerapan algoritma CEGA dan algoritma DE Plus pada 7 data flowshop
memberikan hasil bahwa 4 dari 7 data flowshop yang telah diselesaikan, nilai
makespan minimum yang dihasilkan kedua algoritma tersebut sama. Sedangkan
untuk 3 data yang lain, nilai makespan minimum yang dihasilkan algoritma
CEGA dan algoritma DE Plus berbeda. Selain itu pada data car6 (8 Job, 9 Mesin),
car7 (7 Job, 7 Mesin), car8 (8 Job, 8 Mesin), rata-rata makespan yang dihasilkan
algoritma CEGA dan DE Plus sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada data
car6 (8 Job, 9 Mesin), car7 (7 Job, 7 Mesin), car8 (8 Job, 8 Mesin) algoritma
CEGA dan algoritma DE Plus sama-sama baik. Sedangkan pada data reC07 (20
Job, 10 Mesin), reC13 (20 Job, 15 Mesin), reC19 (30 Job, 10 Mesin), dan reC27
(30 Job, 15 Mesin) rata-rata makespan yang dihasilkan algoritma DE Plus lebih
kecil dibandingkan algoritma CEGA. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada data
reC07 (20 Job, 10 Mesin), reC13 (20 Job, 15 Mesin), reC19 (30 Job, 10 Mesin),
dan reC27 (30 Job, 15 Mesin) algoritma DE Plus lebih baik dibandingkan
algoritma CEGA.
Pada penelitian tingkat konvergensi algoritma CEGA dan algoritma DE
Plus, diperoleh hasil bahwa pada kasus data car6 (8 Job, 9 Mesin), car7 (7 Job, 7
Mesin), car8 (8 Job, 8 Mesin) algoritma DE Plus lebih cepat konvergen
dibandingkan algoritma CEGA. Sedangkan pada kasus data reC07 (20 Job, 10
Mesin), reC13 (20 Job, 15 Mesin), reC19 (30 Job, 10 Mesin), algoritma CEGA
lebih cepat konvergen dibandingkan algoritma DE Plus. Selain itu, running time
yang dihasilkan algoritma CEGA untuk menyelesaikan seluruh data lebih cepat
dibandingkan algoritma DE Plus.