IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BATUAN PENINGGALAN MASA MAJAPAHIT DITINJAU DARI SIFAT FISIK BATUANNYA
Abstract
Periodisasi sejarah menurut Dr. Soekanto secara kronologis terdiri dari
beberapa masa. Salah satu masa yang paling terkenal adalah masa Majapahit. Masa
Majapahit merupakan masa kerajaan di Indonesia yang paling terkenal, ditunjukkan
dengan beberapa peninggalan berupa situs percandian di Indonesia. Dari beberapa
bangunan candi yang ditemukan, secara umum memiliki jenis batuan yang sama
yaitu batu bata merah.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik batuan
penyusun bangunan peninggalan masa Majapahit ditinjau dari sifat fisik batuannya.
Selain itu, membandingkan sifat fisik batu masa Majapahit dengan sifat fisik batu
bata masa sekarang. Sifat fisik yang diteliti yaitu porositas, resistivitas, konduktivitas
listrik, dan konduktivitas termal. Sampel batuan diambil dari dua candi yang ada di
Kabupaten Jember, Jawa Timur, yaitu candi Deres dan candi yang berada di daerah
Wuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa porositas, resistivitas, konduktivitas
listrik dan konduktivitas termal dapat dijadikan acuan untuk mengindentifikasi
karakteristik batuan peninggalan masa Majapahit.
Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai porositas,
resistivitas, konduktivitas listrik, konduktivitas termal batu bata masa Majapahit
yaitu Situs Beteng dan candi didaerah Wuluhan memiliki selisih yang cukup jauh
dengan batu bata sekarang. Batu bata masa Majapahit memiliki porositas sebesar
6,59% untuk Situs Beteng dan 7,80% untuk candi di daerah Wuluhan, resistivitas
sebesar 15,73Ωm untuk Situs Beteng dan 17,5Ωm untuk candi di daerah Wuluhan,
konduktivitas listrik sebesar 0,06(Ωm)-1 untuk Situs Beteng dan candi di daerah
Wuluhan, serta konduktivitas termal sebesar 5,53watt/mK untuk Situs Beteng dan
6,09watt/mK untuk candi di daerah Wuluhan. Sementara itu untuk batu bata
sekarang memiliki nilai porositas sebesar 16,39%, resistivitas sebesar 22,56Ωm,
konduktivitas listrik sebesar 0,045(Ωm)-1, dan konduktivitas termal sebesar
4,16watt/mK. Berdasarkan nilai diatas, dapat disimpulkan bahwa porositas,
resistvitas, konduktivitas listrik, dan konduktivitas termal dapat dijadikan acuan
untuk mengidentifikasikan karakteristik batuan peninggalan masa Majapahit.