PERAN BAKTERI FOTOSINTETIK Synechococcus sp. DAN EKSTRAK RUMPUT LAUT DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI KOMPOSISI NUTRISI DI LAHAN TEGALAN
Abstract
Inovasi teknologi bidang pertanian saat ini mengarah kepada teknologi yang ramah lingkungan. Penggunaan sumber daya lokal merupakan salah satu alternatif untuk mendukung budidaya pertanian. Bakteri Synechococcus sp. dan ekstrak rumput laut merupakan sumber daya lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Keberadaan bakteri Synechococcus sp. di permukaan daun dapat merangsang peningkatan produksi asam indol asetat (IAA) dalam tubuh tanaman, yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman. Rumput laut mengandung hormon dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat menjadi pendukung pasokan nutrisi dan hormon.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran bakteri fotosintetik Synechococcus sp. dan ekstrak rumput laut dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai pada berbagai kondisi nutrisi di lahan tegalan. Penelitian dilaksanakan di lahan tegalan dengan pohon penaung, bertempat di Dusun Sragi Tengah, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi sejak bulan Maret s/d Agustus 2015. Penelitian mengikuti Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola split plot, dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama terdiri dari 4 perlakuan yaitu tanpa pemberian ekstrak rumput laut dan bakteri Synechococcus sp. sebagai kontrol (P0), pemberian ekstrak rumput laut (P1), pemberian bakteri Synechococcus sp. (P2) dan pemberian ekstrak rumput laut dan bakteri Synechococcus sp. (P3). Faktor kedua terdiri dari 3 komposisi nutrisi N:P:K yaitu N1 (10:10:15), N2 (10:15:10) dan N3 (15:15:15). Data diperoleh dengan melakukan pengukuran terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman, jumlah cabang pada batang utama, jumlah bunga terbentuk, jumlah polong, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman (g), berat 100 biji (g), produksi biji (kg/ha), laju fotosintesis, kandungan klorofil daun (μmol/m2), konduktansi stomata (mmol H2O/m2/s). Selanjutnya data dianalisis mengikuti prosedur Analysis of variance (ANOVA), jika terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bakteri Synechococcus sp. dan ekstrak rumput laut memiliki nilai rerata pertumbuhan dan rerata produksi biji lebih baik dibandingkan dengan tanaman kontrol. Rerata produksi biji mengalami peningkatan dengan pemberian ekstrak rumput laut 22,38 %, bakteri synechococcus sp. 25,78%, dan kombinasi ekstrak rumput laut dan bakteri synechococcus sp. 31,95 %. Pemberian dosis nutrisi (N2) merupakan taraf nutrisi yang memiliki nilai rerata produksi biji kedelai terbaik dalam penelitian ini.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]