• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Law
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENJATUHAN PIDANA BERSYARAT TERHADAP TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (PUTUSAN NOMOR 288/PID.B/2013/PN.PSP)

    Thumbnail
    View/Open
    Zenga Chriestiyantora Diyonya Simarga - 100710101156 -1.pdf (1.706Mb)
    Date
    2016-08-11
    Author
    SIMARGA, Zenga Chriestiyantora Diyonya
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kesimpulan penelitian yang diperoleh antara lain adalah, Pertama, Penggunaan dakwaan alternatif dalam Putusan Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian Nomor 288/Pid.B/2013/PN.PSP adalah tidak sesuai, karena terdakwa melakukan satu perbuatan penganiayaan terhadap istri dan perbuatan itu menyalahi dua pasal sekaligus dan Penuntu umum seharusnya menggunakan dakwaan subsidair sehingga dijerat dengan dakwaan Pasal 44 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga sehingga dapat memberikan efek jera bagi terdakwa. Kedua, Pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Pasir Pangaraian dalam Putusan Nomor 288/Pid.B/2013/PN.PSP yang menyatakan terdakwa bersalah dan menjatuhkan pidana bersayarat dalam perkara kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Undangundang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga tidak sesuai karena seharusnya menggunakan formulasi Pasal 44 ayat (4) dengan suami sebagai pelaku kekerasan dalam rumah tangga tersebut. Saran yang diberikan bahwa, Seharusnya Penuntut Umum memperhatikan ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP terkait syarat formil dan materiil dalam membuat surat dakwaan untuk memberikan keadilan bagi korban tindak pidana. Seharusnya hakim lebih teliti dalam mencermati fakta yang terungkap di persidangan, sehingga hakim dalam memutus suatu perkara seperti kasus dalam pembahasan tidak terkesan lebih membela terdakwa dan tidak memperjuangkan korban karena dalam hukum pidana kepentingan korban diwakili oleh negara dalam hal ini hakim lah sebagai wakil negara untuk melindungi hak-hak korban. Meskipun surat dakwaan berbentuk alternatif dalam Putusan Nomor 288/Pid.B/2013/PN.PSP. Seharusnya hakim lebih cermat dalam menganalisa kasus posisi, akibat dari tindak pidana yang dilakukan terdakwa dan tegas untuk menentukan Pasal mana yang lebih tepat untuk dijatuhka kepada terdakwa sekalipun bentuk surat dakwaan yang berbentuk alternatif bukan subsidair.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76361
    Collections
    • UT-Faculty of Law [6301]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository