PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI SUSTAINED SILENT READING TAHUN 2011 / 2012
Abstract
Membaca sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun cara
penyajiannya yang kurang variatif dapat membuat siswa jenuh dan kurang tertarik
akan kegiatan membaca. Maka calon pendidik dapat melakukan pembaharuan
pengajaran. Pembaharuan yang dimaksud dapat dilakukan dengan melaksanakan
pendekatan baru dan strategi baru dalam membaca yaitu strategi Sustained Silent
Reading
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui aktivitas
membaca dalam hati atau Sustained Silent Reading
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester genap SDN Gebang 02
tahun pelajaran 2011/2012, yang siswanya berjumlah 33. Pada penelitian ini, metode
penentuan subjek yang digunakan adalan metode populatif dimana semua siswa kelas
IV SDN Gebang 02 Jember yang terdiri atas 17 siswa laki-laki dan 17 siswa
perempuan diambil sebagai subjek penelitian peningkatan kemampuan membaca
pemahaman melalui strategi Sustained Silent Reading
Data yang dikumpulkan berupa nilai siswa sebelum penelitian, nilai siswa pada
akhir tes siklus 1 dan 2, analisis aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran
serta jawaban siswa dan guru terhadap wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada
21 Januari 2012 – 21 April 2012.
Penerapan srrategi Sustained Silent Reading
Peningkatan hasil belajar membaca pemahaman siswa kelas IV dibuktikan dari
hasil prasiklus persentase ketuntasan belajar siswa adalah 54,5% atau 18 siswa belum
tuntas dan 45,5% atau 15 siswa tuntas. Pada siklus I persentase ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 42,4% atau 14 siswa belum tuntas dan 57,5% atau 24 siswa
tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahap siklus I sudah mengalami ketuntasan
belajar secara klasikal. Nilai tersebut sudah sesuai dengan standar ketuntasan minimal
yaitu 70. Siklus II yang dilaksanakan sebagai pemantapan materi juga mengalami
peningkatan hasil belajar dibandingkan pada siklus I. Persentase ketuntasan hasil
belajar pada siklus II yaitu 27,7% atau 9 siswa belum tuntas dan 72,7% atau 24 siswa
tuntas. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II yaitu sebesar 15,2%.