PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN AKASIA BERDURI (Acacia nilotica L.) DAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SERTA PEMANFATANNYA SEBAGAI KARYA ILMIAH POPULER
Abstract
Shigella dysenteriae adalah bakteri yang seringkali mencemari bahan
pangan dan menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Di dunia terdapat 20.000
sampai 65.000 kasus kematian yang terjadi akibat disentri basiler pada anak-anak
di bawah umur 5 tahun. Hasil penelitian menyebutkan bahwa salah satu penyebab
diare pada anak-anak adalah Shigella dysenteriae. Telah banyak dilaporkan bahwa
Shigella dysenteriae resisten terhadap berbagai macam antibiotik seperti
ampicillin, tetracycline, dan streptomycin. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan memanfaatkan tumbuhan Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dan Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.). Senyawa aktif yang terdapat pada tumbuhan Akasia
Berduri (Acacia nilotica L.) dengan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) ternyata
ditemukan perbedaan diantara keduanya. Senyawa yang hanya terdapat pada daun
Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dan tidak dimiliki oleh daun Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) adalah steroid sedangkan senyawa aktif yang hanya terdapat
pada Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dan tidak terdapat pada daun Akasia
Berduri Berduri (Acacia nilotica L.) adalah alkaloid dengan terpenoid. Selain
ditinjau dari senyawa aktifnya bahwa kedua tumbuhan itu mempunyai persamaan
yaitu mempunyai manfaat yang sama, bahwa daun Akasia Berduri (Acacia
nilotica L.) dan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) dapat digunakan sebagai untuk
mengobati penyakit diare.
Bagian dari tumbuhan Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dan Jarak pagar
(Jatropha curcas L.) yang paling banyak senyawa aktifnya adalah daun. Senyawa
aktif yang terkandung pada daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) adalah
steroid, saponin, tanin, dan flavonoid. Sedangkan kandungan senyawa metabolit
sekunder daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) adalah alkaloid, saponin, tannin terpenoid, dan flavonoid. Senyawa tersebut diyakini memiliki kemampuan
sebagai antibakteri. Hasil penelitian tersebut dapat diinformasikan kepada
masyarakat umum melalui penyusunan karya ilmiah populer.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) ekstrak etanol daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dan Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae serta
mengenalkan kepada masyarakat mengenai manfaat daun Akasia Berduri dan
Jarak Pagar dalam mengatasi penyakit disentri melalui produk berupa buku karya
ilmiah populer. Penelitian ini dilakukan di Sub Laboratorium Mikrobiologi FKIP
Universitas Jember. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris
dan hasilnya akan disusun sebagai buku karya ilmiah populer. Penelitian KHM
dilakukan menggunakan metode sumuran yakni 3 kali pengulangan dan 5
perlakuan. Kontrol positif yang digunakan yaitu kloramfenikol 0,01% dan kontrol
negatif yaitu aquades. Serial konsentrasi yang digunakan adalah 1%, 5%, 10%,
15% dan 20%. Analisis data yang digunakan yaitu Independent Sample T- Test.
Berdasarkan hasil Uji Independent Sample T- Test menunjukkan bahwa
perbedaan daya ekstrak etanol daun Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) dengan
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan
Shigella dysenteriae dengan nilai signifikasi sebesar 0,047 (p<0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. KHM ekstrak etanol daun
Akasia Berduri (Acacia nilotica L.) terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae
adalah 1,5% dengan diameter zona hambat 0,725 mm sedangkan ekstrak etanol
daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae
adalah 8% dengan diameter zona hambat 0,23 mm.
Setelah dilakukan validasi oleh 2 validator yaitu ahli materi dan ahli media,
diperoleh hasil validasi sebesar 80,68% sehingga dapat disimpulkan bahwa karya
ilmiah populer dengan judul “Ungkap Rahasia Akasia Berduri dan Jarak Pagar
Atasi Disentri” layak dijadikan sebagai buku bacaan kepada masyarakat umum.