PERKEMBANGAN JEMBER FASHION CARNAVAL (JFC) DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2001-2014
Abstract
Hasil analisis dari penelitian ini adalah JFC dalam kiprahnya di Kabupeten
Jember banyak sekali mengalami fase perkembangan dari proses lahirnya tahun
2001 yang digagas oleh Dynand Fariz sampai menjadi karnaval yang mendunia.
Fase perkembangan itu meliputi pementasan JFC dari yang awalnya masih
menggunakan bahan sederhana dari daur ulang, kemudian berkembang dengan
menggunakan bahan bahan yang lebih menarik mengikuti perputaran zaman.
Perhelatan JFC juga mengangkat budaya-budaya dalam maupun luar negeri, isu
isu penting selalu di tampilkan dalam tema JFC. Inilah yang kemudian
mengangkat JFC menjadi suatu karnaval yang memiliki keunikan dari karnavalkarnaval
yang lain. Sehingga tidak heran jika JFC mulai di kenal tidak hanya
dalam kancah nasional bahkan dalam kancah internasional. Hadirnya JFC
memiliki kontribusi besar bagi masyarakat jember diantaranya menumbuhkan
kepedulian sosial akan seni, menumbuhkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sehingga secara sosial maupun ekonomi dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat Jember terhadap perkembangan JFC.
Bagi peneliti lain, harus memiliki kepekaan terhadap budaya bangsa
sendiri untuk mengenalinya. Sehingga tradisi tersebut tidak mudah diakui oleh
bangsa lain. Banyak sekali manfaat dari penelitian tentang event JFC sehingga
sebagai seorang peneliti di harapkan dapat lebih mengembangkan karya ilmiah
untuk mengkaji lebih dalam lagi terkait Jember fashion Carnaval (JFC): Bagi
masyarakat, sudah selayaknya sebagai masyarakat lebih menjaga JFC sebagai
suatu carnaval yang menjadi icon Jember serta saling mendukung demi
tercapainya kesejahteraan bersama sebagai masyarakat Kabupaten Jember: Bagi
Pemerintah Jember, maka wajib kiranya pemerintah setempat untuk berperan aktif
mendukung bahkan menghidupkan kembali tradisi-tradisi di wilayahnya yang
sewaktu-waktu bisa terlupakan oleh perubahan zaman. Sehingga perlu adanya
kesamaan visi dan misi antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama
menjaga kelestarian tradisi yang dimiliki wilayahnya sebagai identitas masingmasing.