HUBUNGAN TINGKAT SPIRITUAL DENGAN TINGKAT STRES PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KABUPATEN JEMBER
Abstract
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kejadian stres yang
ditemukan di Lapas Kelas IIA Jember dapat dikelola dengan pembinaan karakter
sebagai ketrampilan pengendalian emosi yang dilakukan oleh petugas Lapas
untuk para narapidana dengan memperhatikan hirarki kebutuhan sesuai teori
Maslow, sehingga petugas Lapas dapat menekan angka kejadian stres pada
narapidana. Tingkat spiritual dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh
terhadap stres, namun spiritual dapat termasuk dalam koping narapidana dalam
menghadapi stres. Spiritual untuk menghadapi stres bukan merupakan spiritual
yang dimiliki oleh narapidana karena kebiasaan sehari-hari, namun spiritual yang
dibentuk karena adanya perlakuan yang menimbulkan kesadaran yang dimiliki
oleh narapidana untuk mengahadapi stres di Lapas.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1530]