Analisis Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian terhadap Produk Cacat (Studi Kasus pada Produk Karet PT Perkebunan Nusantara XII Kota Blater Jember)
Abstract
Pesatnya kemajuan globalisasi ekonomi saat ini semakin mendorong perusahaan mempertajam strateginya. Kondisi ini semakin menuntut perusahaan untuk menghasilkan produk yang memiliki keunggulan kompetitif agar dapat bersaing dan tetap mempertahankan eksistensi dalam dunia usaha. Perusahaan yang fokus pada pelanggan akan berupaya sebaik mungkin untuk memenuhi kepuasan pelanggannya yaitu dengan memberikan apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pelanggan yang diwujudkan melalui produk yang mereka hasilkan, tentunya kualitas menjadi prioritas utama dalam memuaskan kebutuhan pelanggan akan suatu produk. Segala aspek yang menyangkut kualitas harus benar-benar diperhatikan untuk mendukung eksistensi dari produk itu sendiri. Dalam upaya meningkatkan kualitas, perusahaan perlu mengeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya kualitas. Secara umum biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu biaya pencegahan dan biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Dari keempat biaya kulitas tersebut biaya pencegahan dan biaya penilaian merupakan biaya yang memengaruhi produk cacat karena biaya tersebut dikeluarkan sebelum terjadinya suatu kecacatan pada produk. PTPN XII merupakan perusahaan bergerak di bidang agribisnis dan agri industri. Produk-produk yang dihasilkan dalam bidang agribisnis antara lain: karet, kopi arabika, kopi robusta, kakao edel, kakao bulk, teh dan aneka kayu.
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kuantitatif dengan pendekatan explanatory research. Data yang diperoleh berasal dari berkas atau arsip yang telah disusun oleh pihak manajemen PT Perkebunan Nusantara XII Kotta Blater Jember. Item data yang digunakan meliputi biaya pencegahan (biaya pengawasan produk dan biaya pemeliharaan mesin), biaya penilaian, jumlah produksi RSS (Ribbed Smoked Sheet), dan jumlah produk sheet cacat tahun 2013-2015. Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat analisis regresi tinier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap produk cacat secara simultan. Artinya biaya pencegahan dan biaya penilaian dapat mempengaruhi jumlah unit cacat pada PT Perkebunan Nusantara XII Kotta Blater Jember. Secara parsial, biaya pencegahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produk cacat sedangkan biaya penilaian memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produk cacat. Dapat diartikan bahwa jika perusahaan menambah besarnya alokasi biaya pencegahan maka dapat berpotensi menurunkan jumlah unit yang cacat begitu pula sebaliknnya. Namun jika besarnya anggaran biaya penilaian dinaikkan hal ini mengindikasikan adanya peningkatan pada jumlah unit cacat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pihak manajemen PT Perkebunan Nusantara XII Kota Blater Jember perlu memperhitungkan besarnya alokasi biaya kualitas secara tepat supaya produk cacat yang timbul tidak sampai melebihi target yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu pengeluaran dalam hal biaya kualitas juga tetap hams dikontrol penggunaannya. Dengan demikian perusahaan dapat mencapai efisiensi produksi.