STUDI KOMPARATIF SIKAP MENTAL WIRASWASTA ANTARA PEDAGANG PRIBUMI DAN NON PRIBUMI KETURUNAN CINA DI PASAR BANGIL KEBUPATEN PASURUAN TAHUN 2002
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan sikap mental wiraswasta antara pedagang pribumi dan non pribumi keturunan Cina di pasar Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2002 dan untuk mengetahui apakah sikap mental wiraswasta pedagang non pribumi keturunan Cina lebih unggul daripada sikap mental wiraswasta pedagang pribumi di pasar Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2002. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, angket, interviu dan dokumentasi yang dilakukan di pasar Bangil selama bulan April 2002. Data utama diambil dari 42 pedagang, terdiri dari 22 pedagang pribumi dan 20 pedagang non pribumi keturunan Cina. Untuk menganalisis besarnya perbedaan sikap mental wiraswasta pedagang menggunakan teknik analisis statistik uji- t dan untuk mengetahui apakah sikap mental wiraswasta pedagang non pribumi lebih unggul daripada sikap mental wiraswasta pedagang pribumi yaitu dengan membandingkan masing-masing indikator dari sikap mental wiraswasta dan juga skor rata-rata sikap mental wiraswasta keduanya. Hasilnya ada perbedaan sikap mental wiraswasta antara pedagang pribumi dan non pribumi keturunan Cina di pasar Bangil Kabupaten Pasuruan tahun 2002 yaitu ditunjukkan oleh t hitung = 4,71 t tabel 95% = 1,684. Sikap mental wiraswasta pedagang non pribumi lebih unggul daripada sikap mental wiraswasta pedagang pribumi, ditunjukkan dengan X, = 29,9 < X: = 38,9 . Kondisi ini terjadi karena pedagang non pribumi keturunan Cina memiliki sikap mental wiraswasta yang tinggi, ulet, aktif dalam mencari dan memasuki peluang usaha Baru. Sedangkan pedagang pribumi mempunyai sikap mental yang rendah. Adanya perbedaan sikap mental dari kedua kelompok tersebut maka diharapkan kepada pemerintah agar memberikan pendidikan khusus tentang kewiraswastaan bagi pedagang pribumi, dan kepada pedagang pribumi khususnya dapat lebih meningkatkan sikap mental wiraswastanya supaya tidak tertinggal dengan pedagang non pribumi keturunan Cina.