Show simple item record

dc.contributor.authorAbdul Mukhlis Ritonga
dc.date.accessioned2013-12-10T06:50:33Z
dc.date.available2013-12-10T06:50:33Z
dc.date.issued2013-12-10
dc.identifier.nimNIM061710201004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7511
dc.description.abstractAnalisis energi pada pengolahan kopi semi basah bertujuan menghitung nilai energi yang digunakan dalam tiap tahap di dalam suatu sistem secara keseluruhan. Perubahan pengolahan ke cara yang lebih baik akan mempengaruhi konsumsi energi yang dibutuhkan pada pengolahan. Analisis energi digunakan untuk memahami dan memperbaiki bagaimana, dimana dan kapan energi digunakan secara efisien dan efektif terutama energi dalam bentuk listrik dan bahan bakar yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan. Fakta di lapangan, studi analisis energi pada pengolahan kopi semi basah belum pernah dilakukan, maka perlu dilakukan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan berapa nilai input energi pada pengolahan kopi semi basah, menghitung perbandingan energi pada pengolahan dengan menggunakan bahan bakar yang berbeda dan menghitung rasio energi dalam suatu unit pengolahan kopi semi basah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai konsumsi energi pada proses pengolahan kopi semi basah (1), untuk mengetahui perbandingan input energi pada pengolahan kopi semi basah dengan mengggunakan bahan bakar yang berbeda (2), untuk mengetahui energi rasio pengolahan kopi semi basah (3). Pendekatan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menghitung jumlah energi yang dibutuhkan dari beberapa sumber energi (energi biologis, energi langsung dan embodied energy) dari kegiatan pasca panen mulai dari penerimaan bahan baku sampai pada sortasi biji kopi bersasan (OC) yang dihitung berdasarkan kebutuhan energi rata-rata per ton kopi berasan. Hasil penelitian ini adalah energi input rata-rata dalam pengolahan kopi semi basah adalah 93.649,4 MJ/ton dengan konsumsi energi terbesar pada embodied energy dari bangunan produksi sebesar 89.760 MJ/ton. Jumlah input energi pada proses pegupasan buah dan pencucian dengan menggunakan biodiesel lebih kecil dari pada pengolahan dengan bahan bakar solar. Rasio energi pada pengolahan kopi semi basah sebesar 0,3 yang berarti kebutuhan energi lebih besar dari pada energi yang dapat dihasilkan dari biji kopi, maka perlu adanya intensif penggunaan energi pada pengolahannya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061710201004;
dc.subjectStudi Analisis, Aliran Energi, Pengolahan Kopi Semi Basahen_US
dc.titleSTUDI ANALISIS ALIRAN ENERGI PADA PENGOLAHAN KOPI SEMI BASAHen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record