PENGARUH AIR REBUSAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI KARYA ILMIAH POPULAR
Abstract
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi terus
mengalami perkembangan.Perkembangan ini membawa dampak perubahan pola
hidup masyarakat yang dapat berakibat pada berkembangnya penyakit tertentu seperti
hipertensi, diabetes mellitus, serta jantung koroner.Hipertensi merupakan penyakit
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dari normal.Prevalensi hipertensi
meningkat setiap tahun dan menjadi perhatian di negara berkembang termasuk
Indonesia. Peningkatan prevalensi penyakit ini, mencerminkan bahwa kematian
penduduk akan meningkat akibat penyakit kardiovaskuler di negara berkembang.
WHO mengestimasi tahun 2000 terdapat 972 juta orang penderita hipertensi dan 65
% terjadi di negara berkembang. Estimasi global diperkirakan 3,45 milyar hipertensi
terjadi pada orang dewasa berusia diatas 20 tahun. Di negara Indonesia, menurut data
Depkes RI, jumlah penderita hipertensi mencapai 15 juta orang dan 10.800.000
merupakan hipertensi yang tidak terkontrol. Tumbuhan obat secara empiris telah
terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi.Salah satu tanaman yang bisa
dimanfaatkan sebagai penurun tekanan darah tinggi adalah daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.).Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui pengaruh air rebusan daun
pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap penurunan tekanan darah
tinggi pada tikus putih (Rattus norvegicus L.), untuk mengetahui dosis tertentu air
rebusan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) yang dapat memberikan
penurunan terbanyak terhadap tekanan darah tinggi pada tikus putih (Rattus
norvegicus L.), dan untuk mengetahui apakah hasil penelitian tentang pengaruh air
rebusan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap penurunan
tekanan darah tinggi pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) dapat dimanfaatkan
sebagai karya ilmiah popular.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik
Fakultas Farmasi Universitas Jember. penelitian ini menggunakana metode
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel tikus putih jantan wistar
sebanyak 18 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari
kelompok kontrol normal (K) hanya diberi pelarut, kelompok kontrol negatif (K -)
tanpa diberi obat, kelompok kontrol positif (K +) dengan obat captopril, kelompok
pemberian air rebusan daun pandan wangi dosis 4,5 g/kg BB tikus (D1), dosis 9 g/kg
BB tikus (D2), dosis 18 g/kg BB tikus (D3).
Perlakuan dilaksanakan dalam 3 tahap perlakuan secara berkesinambungan selama 39
hari.Tahap pertama aklimasi selama 10 hari, tahap kedua induksi larutan NaCl 8%
dan Prednison selama 7 hari, tahap ketiga pemberian air rebusan daun pandan wangi
selama 21 hari. Pada hari ke- 11, 18, 25, 32 dan 39 masing-masing tikus dilakukan
pengukuran tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah tikus.
Analisis statistik hasil pengukuran dengan Kruskall Wallis dan ANOVA untuk
tekanan sistolik dan ANOVA untuk tekanan diastolik. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian air rebusan daun pandan wangi dapat menurunkan
tekanan darah tikus putih. Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah
bahwa pemberian air rebusan daun pandan wangi ( Pandanus amaryllifolius Roxb.)
dapat menurunkan tekanan darah tikus putih (Rattus norvegicus L. ). Dosis pemberian air rebusan daun pandan wangi yang memberikan penurunan optimal adalah pada pemberian 9 g air rebusan daun pandan wangi/kg BB tikus.