Evaluasi dan Optimasi Produksi Bioetanol oleh Saccharomyces cereviseae Strain ATCC 9763, FNCC 3210 dan Batan pada Substrat Molases Gula Tebu
Abstract
Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi bioetanol pada media molases
tebu adalah dengan mengeksplorasi strain yeast Saccharomyces cereviciae, diantaranya strain
ATCC 9763 dan FNCC 3210. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat
morfologi dan fisiologi serta mengetahui pengaruh pH terhadap perubahan kadar gula total,
lama fermentasi, populasi mikroba, dan untuk mengetahui kadar etanol tertinggi dari variasi
media molases dan glukosa menggunakan ketiga strain tersebut. pH media untuk produksi
etanol ditetapkan melalui uji coba menggunakan glukosa yang diatur pada serajad brix 14 %
dan variasi pH 4.0; 4.5; 5.0; dan 5.5, yang telah ditambahkan sumber mineral, nitrogen dan
fosfat (NPK pupuk dan HPO4) difermentasi dengan S. cereviciae pada suhu ruang tanpa ada
perlakuan aerasi. Profil pertumbuhan mikroba serta bioetanol diamati setiap 4 jam selama 24
jam. Selama fermentasi, terjadi peningkatan populasi mikroba, dan penurunan kadar gula.
Karakterisasi fenotip dari ketiga strain dilakukan terhadap sifat morfologi dan fisiologinya,
termasuk pengukuran besar ukuran sel. Rata-rata ukuran sel dari ketiga jenis strain adalah 5-9
μm setelah 24-48 jam fermentasi. Strain ATCC 9763 dan FNCC 3210 mampu menghasilkan
kadar bioetanol yang relative sama yakni + 4 %, lebih besar dari strain BATAN yang hanya
memproduksi etanol sebesar 2,5%, tetapi produksi bioetanol oleh kedua strain pertama lebih
rendah dibanding kemampuan ragi komersial yang mampu menghasilan kadar bioetanol 7%.
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh sumber N dan P yang dipakai pada pengujian
ragi komersial adalah ammonium posfat. Kedua strain ATCC 9763 dan FNCC3210 memiliki
potensi untuk produksi etanol secara fermentasi aerob, teknik produksi bioetanol yang akhirakhir
ini dikembangkan oleh beberapa produsen.
Collections
- LRR-Hibah Unggulan PT [103]