Teknologi Penanganan Limbah Cair untuk Mewujudkan Lingkungan Perkebunan Kopi Rakyat yang Sehat, Produktif dan Berkelanjutan
Abstract
Perubahan metode pengolahan kopi rakyat dari metode
kering menjadi metode semi basah dalam rangka
meningkatkan mutu biji kopi menimbulkan dampak
limbah cair. Limbah cair tersebut menimbulkan dampak
pencemaran air sungai dan di sekitar perkebunan yang
selanjutnya berdampak pada kesehatan masyarakat.
Teknologi fitoremediasi dan bioremediasi merupakan
alternatif teknologi tepat guna yang dapat diterapkan di
daerah perkebunan kopi rakyat. Kedua teknologi tersebut
dapat menjadi pilihan bagi petania mengingat Variasi
karakteristik limbah cair kopi yang beragam.
Fitoremediasi menggunakan tanaman eceng gondok
layak diterapkan pada penanganan limbah cair kopi
dengan konsentrasi COD < 6000 mg/L, sebaliknya
bioremediasi biogas hanya mampu menghasilkan volume
biogas secara layak pada konsentrasi COD > 6000 mg/L.
Eceng gondok dan limbah kulit kopi juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan organik proses biogas.
Efisiensi penurunan konsentrasi limbah cair pengolahan
kopi menggunakan fitoremediasi dan bioremediasi antara
78 – 96%. Air limbah hasil proses fitoremediasi layak
dibuang ke badan air atau lebih baik dialirkan ke kebun.
Demikian pula lumpur dan slurry digester biogas layak
menjadi pupuk organik dan dapat dialirkan langsung ke
kebun kopi