MODEL REHABILITASI KLIEN HIV/AIDS BERBASIS KOMUNITAS
Abstract
Data yang dihimpun tahun 2012 menunjukan Jember merupakan kabupaten dengan kasus HIV terbanyak keempat dan AIDS terbanyak keenam di Jawa Timur. Kecamatan Tanggul merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember dengan kasus HIV/AIDS yang terus meningkat. Data menunjukan di Kecamatan Tanggul terdapat 42 kasus HIV/AIDS sampai dengan April 2014. Pemahaman masyarakat masih kurang tepat tentang orang dengan HIV AIDS (ODHA). Stigma dan diskriminasi dapat menghambat upaya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS dan menimpulkan dampak psikologis yang dapat menurunkan kualitas hidup klien HIV/AIDS. Model rehabilitasi klien HIV/AIDS berbasis komunitas dapat digunakan sebagai pendekatan atau strategi untuk mengatasi masalah stigma dan deskriminasi HIV/AIDS. Penelitian tahun pertama ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus HIV/AIDS, permasalahan stigma dan deskriminasi, permasalahan yang dihadapi klien HIV/AIDS dan pelayanan yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian terhadap 11 klien HIV/AIDS menunjukan nilai rerata kualitas hidup dari seluruh domain adalah 61,3. Nilai rerata terendah didapatkan pada domain hubungan sosial dan tertinggi terdapat pada domain lingkungan. Sebagian besar responden memiliki tingkat depresi dalam kategori minimal/normal yaitu sebanyak 72,8%. Sebanyak 54,5% mendapat dukungan keluarga baik dan 45,5% kurang mendapatkan dukungan keluarga. Penelitian terhadap I65 siswa SMU didapatkan 61,2% memiliki pengetahuan baik dan 38,8% memiliki pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS. Penilaian stigma menunjukan 47,9% masih memiliki stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Uji korelasi menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dengan stigma (p=0,042) dengan nilai OR 1,92. Penilaian pengetahuan dan stigma terhadap 50 warga desa Manggisan Kecamatan Tanggul menunjukan sebanyak 42% memiliki pengetahuan baik dan 58% memiliki pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS. Penilaian stigma menunjukan 47,9% memiliki stigma terhadap ODHA. Uji korelasi juga menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dengan stigma warga desa Manggisan Kecamatan Tanggul dengan nilai OR 5,28. Penelitian kualitatif menunjukan faktor yang dianggap berperan dalam peningkatan HIV/AIDS yaitu pengetahuan, keluarga, pekerjaan, dan pergaulan. Permasalahan yang dihadapi klien HIV/AIDS terutama masalah sosial yaitu merasa malu dan menutup diri. Pelayanan yang dibutuhkan oleh klien HIV/AIDS meliputi pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan dan pengobatan serta penerimaan oleh masyarakat yaitu dengan tidak mengucilkan penderita. Penatalaksanaan HIV/AIDS di masyarakat yaitu melakukan perubahan, melibatkan peran agama, peningkatan pengetahuan, dan meningkatkan peran pemerintah desa melalui penyuluhan dan pendataan. Hasil penelitian mengindikasikan perlunya pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS kepada masyarakat, intervensi psikososial kepada penderita, peningkatan peran keluarga, pembentukan Self Help Group dan Social Support Grup untuk meningkatkan dukungan dan kualitas hidup klien HIV/AIDS, serta pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama dalam pemberian informasi edukasi dan komunikasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS sehingga dapat mengurangi stigma dan diskriminasi ODHA
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]