PENGEMBANGAN EKSTRAK DAUN DAN BUAH KENITU (Chrysophyllum cainito L.) UNTUK OBAT HERBAL TERSTANDAR DIABETES MELLITUS
Abstract
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang menjangkiti sebagian besar populasi dunia.Di Indonesia prevalensi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sehingga Indonesia merupakan negara yang menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000 sekitar 8,4% penduduk di Indonesia menderita diabetes dan jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 21,3 juta orang pada tahun 2030.
Hipergikemia merupakan tanda utama diabetes mellitus. Hiperglikemia diketahui meningkatkan pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) yang menyebabkan peroksidasi lipida dan kerusakan membran sel. ROS bertanggung jawab dalam meningkatkan komplikasi penyakit yang menyertai diabetes, seperti: katarak, neuropati dan nefropati. Senyawa polifenol tumbuhan yang bersifat antioksidan melindungi sel pankreas dari reaksi peroksidasi berantai yang disebabkan ROS, sehingga memainkan peran penting dalam pengobatan diabetes.
Buah kenitu (Chrysophyllum cainito L., suku Sapotaceae) atau star apple adalah buah yang berasal dari Amerika Tengah yang banyak tumbuh di Indonesia. Buah kenitu diketahui mengandung berbagai polifenol antioksidan seperti: katekin, epikatekin, galokatekin, epigalokatekin, kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin, mirisitrin, dan asam galat. Selain itu, buah kenitu mengandung antosianin antioksidan sianidin-3-O--glukopiranosida. Daun kenitu juga mengandung senyawa antioksidan -amirin asetat dan asam gentisat. Di berbagai daerah di Amerika (Hawai, Miami, Kuba) dan Afrika (Abidjan-Pantai Gading) buah dan daun kenitu dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional diabetes. Namun demikian, hanya terdapat satu publikasi ilmiah manfaat ekstrak air (dekok) daun kenitu dengan aktivitas antidiabetes.
Pada penelitian sebelumnya, kami telah menguji aktivitas antioksidan tiga varian buah kenitu yang tumbuh di daerah Jember, Jawa Timur. Ekstrak air, metanol dan etil asetat dari ketiga varian buah tersebut menunjukkan aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas DPPH. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antidiabetes daun dan buah kenitu tersebut. Pada penelitian ini akan digunakan berbagai jenis pelarut dengan polaritas berbeda (air, metanol, etanol dan etil asetat) untuk mengekstraksi simplisia daun dan buah kenitu. Selanjutnya dilakukan standarisasi (kadar senyawa aktif, total fenol, total flavonoid dan total antosianin) terhadap ekstrak dengan aktivitas antidiabetes terkuat. Penelitian ini bermanfaat dalam bidang penemuan obat diabetes dari bahan alam. Selain itu, penelitian ini akan meningkatkan nilai ekonomi buah kenitu yang selama ini masih rendah jika dibandingkan dengan buah lain seperti apel atau mangga.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]