EKSTRAK TERSTANDAR KAYU KUNING (Arcangelisisa flava Merr) SEBAGAI OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA DAN ANTI ATEROSKLEROSIS : Uji aktivitas Antihiperlipidemia dan Antiaterosklerosis pada Tikus Diabetes Mellitus Type 2 Resisten Insulin
Abstract
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai peningkatan
kadar glukosa darah, yang dapat disebabkan karena resistensi insulin. Kondisi resistensi
insulin berhubungan dengan ukuran partikel VLDL yang membesar dan ukuran LDL yang
kecil. Selain itu jumlah VLDL dan LDL menjadi semakin meningkat. Hal inilah yang
memicu terjadinya komorbid hiperlipidemia pada pasien DM, sehingga menyebabkan
pasien DM rentan mengalami penyakit penyumbatan pembuluh jantung.
Kayu kuning (Arcangelisia flava) merupakan tanaman Indonesia yang diduga
memiliki aktivitas menurunkan kadar lipid dalam darah, karena adanya kandungan
senyawa aktif alkaloid berberin. Berberin diduga memiliki aktivitas antioksidan sehingga
dapat mencegah terjadinya kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji dan mengembangkan potensi tanaman kayu kuning (Arcangelisia
flava) sebagai terapi antihiperlipidemia pada pasien DM untuk mencegah terjadinya resiko
pembentukan plak pada pembuluh darah jantung atau aterosklerosis.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengembangkan potensi tanaman kayu
kuning (Arcangelisia flava) sebagai terapi antihiperlipidemia pada pasien DM untuk
mencegah terjadinya resiko pembentukan plak pada pembuluh darah jantung atau
aterosklerosis. Penelitian tahun pertama meliputi standarisasi ekstrak dan uji aktivitas
antihiperlipidemia pada hewan uji. Standarisasi ekstrak bertujuan untuk menjamin
efektivitas ekstrak kayu kuning sebagai antihiperlipidemia. Hasil penelitian tahun pertama
menunjukkan rendemen ektsrak batang kayu kuning menggunakan metode sonikasi
sebesar 1,56% b/b. Ekstrak kayu kuning mampu menurunkan kadar kolesterol total,
trigliserida dan LDL tikus yang hiperlipidemia. Besarnya penurunan kadar kolesterol dan
trigliserida dari kelompok dosis 250, 500 mg/kgBB secara berturut turut adalah 7,92% dan
11,41% untuk kolesterol, 8,48 % dan 10,73% untuk trigliserida. Profil LDL tikus
mengalami penurunan baik pada dosis 250 maupun 500 mg/KgBB sebesar 20,87% dan
26,01%. Ekstrak a flava dosis 250 mg/KgBB mampu meningkatkan kadar HDL sedangkan
peberian ekstrak A flava dosis 500 mg/KgBB menyebabkan penurunan HDL. Berdasarkan
hasil uji histopatologi terhadap aorta tikus dapat disimpulkan bahwa ekstrak A.flava
memiliki kemampuan memperbaiki gambaran histopatologi aorta melalui penurunan
jumlah sel busa dan menurunkan ketebalan tunika. Susut pengeringan, kadar flavonoid dan
kadar berberin ekstrak kayu kuning secara berturut turut 1,68%; 7,05 mgQE dan 0,31 %b/b
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]