EFEK ANALGESIK KOMBINASI KURKUMIN DAN PARASETAMOL PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT MENGGUNAKAN ANALISIS ISOBOLOGRAM
Abstract
Parasetamol merupakan salah satu obat golongan NSAID yang paling
sering digunakan karena memiliki efek analgesik dan antipiretik yang baik.
Parasetamol dimetabolisme dalam hepar oleh enzim sitokrom P450 yang sebagian
besar menjadi senyawa non-toxik seperti asam glukoronik, sistein, dan sebagian
kecil menjadi senyawa toksik yaitu NAPQI. NAPQI dapat menyebabkan
kerusakan sel hepar dan kegagalan fungsi ginjal. Dalam keadaan normal, senyawa
toksik ini dapat berikatan dengan glutathione sehingga tidak menimbulkan efek
toksik.
Kurkumin merupakan pigmen kuning yang terkandung dalam umbi akar
kunyit (Curcuma longa). Senyawa ini memiliki berbagai efek farmakologis
diantaranya sebagai hepatoprotektor, antioksidan dan analgesik. Fungsi analgesik
kurkumin ini sudah sangat luas diteliti menggunakan berbagai metode,
diantaranya metode induksi asam asetat. Asam asetat ini di injeksikan secara intra
peritoneal sehingga menimbulkan inflamasi pada sampel yang memicu liukan
atau geliat pada hewan coba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara kurkumin
dengan parasetamol menggunakan metode induksi asam asetat. Penelitian
dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Penelitian ini menggunakan metode pos test only true experimental. Pengambilan
sampel dilakukan secara randomisasi dengan sampel penelitian berupa mencit
albino jantan 20-30mg. Kelompok penelitian memiliki berjumlah 9 kelompok
dengan 2 kelompok kontrol, 2 kelompok agen tunggal dan 5 kelompok kombinasi.
Penelitian ini menggunakan analisis uji One Way Annova.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]