PENINGKATAN NILAI EKONOMI HASIL SAMPING PRODUKSI BENIH WALUH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELOMPOK PETANI PENGHASIL BENIH WALUH KUNING DESA TEGALREJO DAN PADANGBULAN KEC. TEGALSARI KAB. BANYUWANGI MELALUI PROGRAM KKN-PPM
Abstract
Sebagian masyarakat Tegalrejo dan Padangbulan Kec. Tegalsari Kab. Banyuwangi Propinsi
JATIM berproduksi benih waluh kuning. Sejak 2010 kelompok ini memproduksi 7 – 14
ton/tahun biji waluh kering dan daging buah 852,6 - 1705,2 ton/tahun senilai Rp 426,3 - 852,6 juta. Daging buah itu belum dijadikani produk bernilai tinggi dan hanya dibuang ke
lingkungan sekitar. Untuk menangani hasil samping produksi benih waluh tersebut menjadi penambah pendapatan adalah dengan menjadikan produk chip buah waluh. Target luaran program KKN-PPM ini adalah: a) teratasinya masalah daging buah waluh menjadi produk chip, b) terbentuknya unit produksi chip waluh dan sarana pendukungnya, c) terbentuknya unit produksi kerupuk dan sarana pendukungnya, dan d) terjadinya peningkatan pendapatan kelompok petani. Metode pelaksanaan meliputi kegiatan persiapan dan pembekalan terhadap 20 peserta KKN-PPM, dan pelaksanaan di lapangan pada Juni – Agustus 2015. Sebelumnya mahasiswa sudah dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna tekait dengan permasalahan daging waluh. Persoalan limbah daging waluh di lokasi mitra dapat dikurangi dengan mengubah daging waluh menjadi chip. Chip waluh ini sebagai bahan baku daging waluh untuk produksi olahan waluh pada saat labu kuning tidak tersedia. Kelompok petan benih labu kuning berjumlah 61 orang pada tahun ini dihasilkan sejumlah 2,3 ton biji waluh kering dan sekitar 345 ton daging waluh yang ekivalen 34,5 ton chip (Rp 483.000.000,-00).
Mitra telah memahami teknologi produksi pangan berbasis buah waluh, dan erketrampilan praktis pengolahan daging waluh menjadi chip dan kerupuk waluh. Pengurus BUMDES dan penggerak PKK berrencana untuk menjalankan usaha produksi olahan daging waluh di tahun berikutnya dengan memanfaatkan aset yang dimiliki BUMDES.