HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI RS PARU JEMBER
Abstract
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai
dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible.
Hambatan aliran udara ini bersifat pogresif dan berhubungan dengan respons
inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya. Penyakit
tersebut menempati urutan ketiga penyebab kematian di dunia setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker. Prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di
Indonesia cukup tinggi yakni sebesar 5,6%.
Faktor risiko Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) antara lain kebiasaan
merokok, riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja, riwayat
infeksi saluran napas bawah berulang dan defisiensi antitrypsin alfa-1 yang umumnya
jarang terdapat di Indonesia. Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab
yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya
Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai jumlah perokok
tertinggi ketiga di dunia. Kebiasaan merokok tersebut cenderung meningkat dari
waktu ke waktu, sementara di negara maju kebiasaan merokok ini mulai ditinggalkan
oleh masyarakatnya yang telah menyadari bahaya rokok bagi kesehatan.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara
kebiasaan merokok dengan kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Penelitian ini menggunakan desain metode case-control yang mengambil subyek
penelitian pada responden PPOK dan non PPOK. Responden PPOK diambil dari
pasien rawat jalan PPOK di RS Paru Jember periode Januari-Desember 2011
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]