Hubungan Konsumsi Goitrogenik sianida dengan kadar tiosianat urin di Daerah endemik GAKI Kab. Jember
Abstract
Latar Belakang : Kabupaten Jember masih menghadapi masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Pola konsumsi pangan sumber goitrogenik minimal 3-5 kali per minggu menjadi faktor resiko GAKI. Sianida, prekursor tiosanat mengganggu aktivitas thyroid peroxidase. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi pangan sumber goitrogenik sianida dengan kadar tiosianat urin. Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di Kecamatan Arjasa pada bulan Maret-Mei 2013. Data berupa tingkat konsumsi bahan pangan sumber goitrogenik sianida dan kadar tiosianat urin dari urin sewaktu. Responden adalah 203 orang ibu rumah tangga. Instrumen penelitian adalah formulir semi quantitative food frequency dan urin sewaktu. Pengukuran kadar tiosianat dilakukan di Laboratorium GAKI FK Universitas Diponegoro Semarang. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata konsumsi bahan pangan sumber goitrogenik sianida dalam keadaan mentah sebesar 818.42 gram/hari dengan konsumsi sianida setelah proses pengolahan sebesar 18.30 mg/hari, sedangkan rata-rata kadar tiosianat urin responden adalah 1.2 μg/dl. Uji spearman menunjukan tidak ada hubungan konsumsi bahan pangan sumber sianida dalam keadaan mentah dan sianida setelah proses pengolahan dengan kadar tiosianat urin. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara konsumsi bahan pangan sumber goitrogenik sianida dalam keadaan mentah dan sianida setelah pengolahan dengan kadar tiosianat urin.
Collections
- LSP-Article In Journal [146]