• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBEDAAN TOKSISITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP MORTALITAS LARVA Aedes aegypti L.

    Thumbnail
    View/Open
    TANTRI YOSICA RESTU cover 123.pdf (1.503Mb)
    Date
    2016-02-02
    Author
    Restu, Tantri Yosica
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti L. sebagai vektor utama. Upaya penanggulangan DBD di Indonesia hingga saat ini belum optimal karena jumlah kasus cenderung meningkat setiap tahunnya. Penggunaan insektisida sintetik (kimia) dikenal sangat efektif, relatif murah, mudah dan praktis tetapi berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Sehubungan dengan hal diatas maka perlu dilakukan usaha untuk membasmi larva dengan diadakan alternatif baru yaitu insektisida nabati (bioinsektisida) salah satunya yaitu daun sirih yang termasuk dalam Famili Piperaceae (sirih-sirihan) yang mengandung minyak atsiri dan senyawa alkaloid. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berbagai konsentrasi etanol. Pada umumnya etanol adalah pelarut yang sering digunakan karena memiliki polaritas yang tinggi sehingga dapat mengekstrak bahan lebih banyak dibandingkan jenis pelarut organik lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan besar toksisitas LC50, LC90 dan LT50, LT90 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan berbagai konsentrasi pelarut etanol (50%, 70%, 96%, dan PA) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam kondisi laboratorium dengan waktu pemaparan 24 jam dan 48 jam, serta untuk mengetahui kondisi air setelah penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle L.). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi, FKIP Universitas Jember dan Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Dalam penelitian dilakukan 3 kali pengulangan dengan jumlah larva 20 ekor. Larva nyamuk Aedes aegypti L. diperoleh dari Laboratorium Entomologi Institute of Tropical Disease UNAIR. Data yang diperoleh diuji menggunakan SPSS statistics 17.0 dan Analisis Probit. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa besar LC50 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 50% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 13389,0 ppm dan 2167,71 ppm. Besar LC50 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 70% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 13370,6ppm dan 1531,12 ppm. Besar besar LC50 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 96% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 697,23 ppm dan 476,13 ppm. Besar besar LC50 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol PA pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 288,58 ppm dan 149,06 ppm. Sedangkan besar LC90 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 50% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 38486,7 ppm dan 5697,23 ppm. Besar LC90 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 70% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 59439,9 ppm dan 3821,08 ppm. Besar LC90 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol 96% pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 1699,43 ppm dan 1233,74 ppm. Besar LC90 ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dengan pelarut etanol PA pada waktu dedah 24 dan 48 jam berturut – turut yaitu 730,39 ppm dan 455,61ppm. Besarnya Lethal Time (LT50 dan LT90) tercepat dari semua jenis pelarut yaitu pelarut PA dengan konsentrasi tertinggi (1200 ppm) LT50 sebesar 2,18 jam dan LT90 sebesar 7,73 jam. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pelarut ekstrak daun sirih (Piper betle L.), maka semakin tinggi mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. Hendaknya sebelum digunakan masyarakat, dilakukan penelitian untuk mengurangi tingkat kekeruhan pada air setelah pemberian ekstrak daun sirih (Piper betle L.) agar bisa diaplikasikan secara maksimal dan dilakukan pembuatan granul agar lebih praktis dan tahan lebih lama tanpa mengurangi toksisitas senyawa yang terkandung dalam daun sirih.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73189
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15435]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository