PENGARUH EKSTRAK ALBUMIN IKAN GABUS (Channa Striata) TERHADAP BERAT BADAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU PENGOBATAN FASE INTENSIF
Abstract
Tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih merupakan penyakit dengan jumlah kasus yang sangat besar. Berdasarkan Global Tuberkulosis Report 2013 diperkirakan 8,6 juta penduduk dunia terinfeksi TB dan 1,3 juta diantaranya meninggal. Sementara itu, Indonesia menempati urutan ketiga jumlah kasus TB terbesar setelah India dan Cina.
Ketika Microbacterium tuberculosis masuk ke dalam tubuh penderita akan terjadi reaksi inflamasi oleh sitokin (IL-1, IL-6 dan TNF-α ). Akibat proses peradangan yang memproduksi sitokin-sitokin proinflamasi tersebut, menyebabkan korelasi positif terhadap leptin sehingga terjadilah peningkatan leptin. Hal ini berefek pada peningkatan energi lebih tinggi dari orang normal untuk menjalankan fungsi normal tubuh dengan meningkatkan kebutuhan energi saat istirahat/Resting Energy Expenditure. Di waktu yang sama akibat peningkatan kebutuhan energy expenditure menyebabkan anoreksia. Reaksi inflamasi yang diinduksi oleh sitokin juga akan menghambat sintesis albumin dan asam amino penyusun albumin serta berefek down regulation albumin serum. Keadaan tersebut akhirnya akan berakibat hipoalbuminemia. Keadaan hipoalbuminemia menyebabkan rendahnya kadar energi dan protein tubuh sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi dengan angka body mass indeks (BMI) tidak ideal. Sebanyak 60% penderita TB memiliki BMI rendah.
Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung nilai protein, khususnya albumin yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan pada umumnya. Albumin ikan gabus juga bisa meningkatkan albumin dalam darah dengan cara menyediakan asam amino essensial yang
dibutuhkan untuk mempercepat sintesis m-RNA untuk penyusunan albumin sehingga sintesis albumin meningkat. Albumin ini berperan sebagai protein pengikat (carrier)Obat anti Tuberkulosis (OAT) hingga menuju target kerja obat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak albumin ikan gabus (Channa striata) terhadap kenaikan berat badan pasien TB paru pengobatan fase intensif dan mengetahui apakah terdapat perbedaan berat badan yang signigfikan terhadap kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol pada pasien tuberkulosis paru pengobatan fase intensif.
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental atau penelitian semu dengan pre test post test control group dengan menggunakan 30 subyek penelitian yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rincian dari kedua kelompok tersebut yaitu kelompok kontrol adalah kelompok yang diberikan OAT & placebo kapsul 500 mg berisi tepung terigu sedangkan kelompok perlakuan adalah kelompok yang diberikan OAT & kapsul 500 mg ekstrak albumin ikan gabus. Pemberian kapsul ekstrak ikan gabus dilakukan selama 1 bulan. Pada awal penelitian akan dilakukan pemeriksaan screening berupa pemeriksaan SGOT, SGPT, dan protein rebus. Kemudian, saat awal dan akhir penelitian subyek penelitian akan dilakukan pemeriksaan berat badan menggunakan timbangan. Analisis data yang digunakan yaitu Shapiro-Wilk untuk menguji normalitas data dan dilanjutkan analisis Paired T Test dan Independent T Test.
Hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistik yang dianalisis dengan program SPSS didapatkan data terdistribusi normal dan pada uji statistik Paired T Test didapatkan hasil yang bermakna pemberian albumin dengan kenaikan berat badan yang menunjukkan nilai signifikansi p <0,05 serta pada uji statistik Independent T Test didapatkan hasil yang signifikan yaitu terdapat perbandingan yang bermakna kenaikan berat badan pada kelompok perlakuan jika dibandingkan dengan kenaikan berat badan pada kelompok kontrol yang menunjukkan nilai signifikansi p<0,05.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]