PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA CLT (COGNITIVE LOADTHEORY) POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) KELAS X SMK
Abstract
Berdasarkan hasilTrends in Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011 untuk bidang matematika menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia secara umum masih sangat rendah.Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM), Sudjiono (2014) terdapat dua faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang dijelaskan oleh Sudjiono yaitu karena guru di Asia yang selama ini dinilai kurang efektif dalam memilih strategi pembelajaran matematika.Strategi pembelajaran ini dapat berupa metode yang digunakan dalam pembelajaran maupun perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan sebelum pembelajaran berlangsung.
CLT (Cognitive Load Theory) merupakan teori yang mencoba menjelaskan proses pemrolehan pengetahuan. Terdapat tiga prinsip beban kognitif dalam memori kerja siswa yaitu Beban Kognitif Intrinsik (Intrinsic Cognitive Load), Beban Kognitif Ekstrinsik (Extrinsic Cognitive Load), dan Beban Kognitif Konstruktif (Germane Cognitive Load). Jika memperhatikan ketiga beban ini, untuk dapat mencapai pembelajaran yang efektif harus dapat mengelola beban kognitif intrinsik, mengurangi beban kognitif ekstrinsik dan meningkatkan beban kognitif konstruktif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan mengembangkat perangkat pembelajaran matematika bernuansa CLT yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).Tempat
uji coba penelitian ini adalah SMK Negeri 5 Jember pada kelas X TPB 2 (Jurusan Teknik Perkebunan) tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa.
Berdasarkan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika bernuasa CLT (Cognitive Load Theory), maka dapa disimpulkan:
a. Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika bernuansa CLT (Cognitive Load Theory) pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) menggunakan model pengembangan perangkat yaitu model Plomp. Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika berdasarkan model Plomp terdiri atas lima fase yaitu (1) fase investigasi awal; (2) fase desain; (3) fase realisasi (konstruksi), dalam fase ini dihasilkan perangkat pembelajaran pada protoipe1 sebagai bentuk realisasi dari desain awal yang telah dibuat pada fase desain; (4) fase tes, evaluasi, dan revisi; (5) fase implementasi.
b. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika bernuansa CLT (Cognitive Load Theory) memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil pengembangan sebagai berikut,
1) Uji kevalidan untuk RPP adalah 0.93 dengan kategori sangat valid dan hasil untuk LKS adalah 0.94 dengan kategori sangat valid.
2) Uji kepraktisan dari analisis aktivitas guru selama pembelajaran. Presentasi aktivitas guru pada pertemua pertama dan pertemuan kedua berturut-turut adalah 88.89% dan 96.29% dengan interpretasi baik dan sangat baik.
3) Uji keefektifan yaitu dari analisis aktivitas siswa, Tes Hasil Belajar (THB), dan analisis angket respon siswa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriterian keefektifan.