EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DISLIPIDEMIA PADA PASIEN JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT INAP RSD dr. SOEBANDI JEMBER TAHUN 2012 DAN 2014
Abstract
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler yang
paling umum terlihat dalam praktek klinis dan salah satu penyebab utama kematian di
negara maju dan berkembang, termasuk di Indonesia (Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia, 2013). PJK ditandai dengan nyeri dada, rasa yang tidak
nyaman serta dada terasa tertekan karena terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan
miokardium atas oksigen dengan penyediaan yang di berikan oleh pembuluh darah
koroner. Penyakit ini berkaitan dengan gangguan suplai darah pada otot jantung
sehingga jantung yang akan menyebabkan gangguan atau kekurangan suplai darah
(Spinler dan Denus, 2008).
Salah satu faktor terjadinya PJK adalah dislipidemia, yakni terjadi kelainan
metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lemak
dalam plasma. Kelainan fraksi lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol
total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida, serta penurunan
kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) (Talbert, 2008). Fraksi lemak yang
terdiri dari HDL, LDL, trigliserida, dan kolesterol total dapat dimodifikasi dengan
cara pengobatan seperti reduksi melalui farmakologi serta pembatasan asupan
makanan. Fenomena yang terjadi saat ini pada masyarakat adalah pola makan yang
tidak sehat, cenderung mengandung tinggi lemak dan rendah serat. Makanan yang
mengandung lemak jenuh tinggi apabila dikonsumsi dan dimetabolisme, pada
akhirnya dapat meningkatkan kadar fraksi lemak dalam dalam darah, sehingga dapat
menyebabkan dislipidemia (Butsan, 2007).
ix
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan
deskriptif dan retrospektif dengan sumber data berupa rekam medik pasien
dislipidemia pada penderita penyakit jantung koroner di instalasi rawat inap RSD dr.
Soebandi Jember pada tahun 2012 dan 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien dislipidemia dengan diagnosis PJK yang menjalani rawat inap di RSD
dr. Soebandi Jember mulai tanggal 1 Januari – 31 Desember tahun 2012 dan 2014.
Besar sampel sebanyak 104 pasien terhitung sebanyak 55 pasien pada tahun 2012 dan
49 pasien pada tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total
Sampling.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, profil demografi pasien
laki-laki pasien laki-laki (60% pada 2012 dan 63,3% pada 2014) lebih dominan
daripada perempuan (40% pada 2012 dan 36,7% pada 2014). Kelompok usia
terbanyak adalah pada kelompok usia 45-54 tahun (38,2% pada 2012 and 36,7% pada
2014). Sebagian besar memiliki kadar HDL yang rendah (<40 mg/dL) dan LDL yang
tinggi (>100 mg/dL). Profil terapi dislipidemia PJK meliputi antiiskemia, antiplatelet,
antikoagulan, inhibitor ACE dan penurun kolesterol. Profil terapi dislipidemia
sebagian besar menerima golongan statin daripada golongan fibrat. Penggunaan
terapi dislipidemia tunggal lebih mendominasi daripada terapi kombinasi antara statin
dan fibrat. Kesesuian dosis didapatkan 47 pasien pada tahun 2012 dan 46 pasien pada
tahun 2014 yang menerima tepat dosis sesuai dengan rekomendasi. Pada tahun 2012
terdapat sebanyak 8 kasus dosis kurang dan pada tahun 2014 menurun menjadi 3
kasus tidak tepat dosis yaitu dosis kurang pada pemberian terapi simvastatin 10
mg/hari.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]