• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH INHIBITOR EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP LAJU KOROSI BAJA A131 PADA AIR LAUT

    Thumbnail
    View/Open
    M. Luki Yudha Akhsan cover123.pdf (1.844Mb)
    Date
    2016-01-29
    Author
    Akhsan, M. Luki Yudha
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Baja merupakan bahan yang masih menjadi pilihan utama dalam bidang konstruksi. Salah satu penggunaan baja adalah pada lambung dan sistem ballast kapal laut. Masalah terpenting yang muncul dalam sistem ballast pada kapal laut adalah tentang proses korosi yang terjadi karena adanya air laut. Dewasa ini telah banyak dikembangkan mengenai berbagai cara untuk mengatasi masalah korosi. Metode yang tepat untuk perlindungan sistem ballast pada kapal laut dari serangan korosi adalah pemberian inhibitor. Inhibitor yang digunakan pada penelitian ini terbuat dari ekstrak daun jambu biji merah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari titik optimum konsentrasi inhibitor ekstrak daun jambu biji merah apabila nantinya diaplikasikan pada perlindungan sistem ballast pada kapal laut. Metode perhitungan laju korosi yang digunakan adalah metode weight loss sesuai dengan ASTM G1 (Standard Practice for Preparing, Cleaning, and Evaluation Corrosion Test Specimens). Spesimen uji yang digunakan berukuran panjang 10 mm, lebar 10 mm dan tebal 5 mm sesuai dengan ASTM G31-72 (Standart Practice for Laboratory Immersion Corrosion Testing of Metal). Variasi konsentrasi inhibitor terdiri dari 0 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, 2500 ppm dan 3000 ppm. Sedangkan lama waktu perendaman terdiri dari 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari dan 35 hari. Hasil penelitian ini didapat laju korosi yang variatif. nilai laju korosi mempunyai karakter yang sama pada hampir di semua variasi konsentrasi, yaitu mengalami penurunan dari lama waktu perendaman 7 hari ke lama perendaman 14 hari kemudian mengalami kenaikan pada hari ke 21 dan menurun kembali pada lama perendaman 28 dan 35 hari. Laju korosi tertinggi didapat pada konsentrasi 0 ppm pada lama perendaman 7 hari yaitu sebesar 6.28092 mpy. Sedangkan laju korosi terendah didapat pada konsentrasi 2000 ppm pada lama perendaman 14 hari dengan nilai 1,86409 mpy. Efisiensi inhibisi yang terendah terjadi pada konsentrasi 3000 ppm pada lama waktu perendaman 7 hari, yaitu sebesar 32.85% dan efisiensi tertinggi terjadi pada konsentrasi 2000 ppm dengan lama waktu perendaman 14 hari, yaitu sebesar 61,06%.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72969
    Collections
    • UT-Faculty of Engineering [4281]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository