PENGARUH METODE CTL DENGAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA (MEDICAL FIRST RESPONDER) GUNUNG MELETUS PADA KARANGTARUNA DI DESA ROWOSARI KECAMATAN SUMBER JAMBE KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna. Membangun kesiagaan adalah unsur penting, namun tidak mudah
dilakukan karena menyangkut sikap mental dan budaya serta disiplin di tengah
masyarakat. Kesiagaan adalah tahapan paling strategis karena sangat menentukan
ketahanan anggota masyarakat dalam menghadapi datangnya bencana. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan bencana
(medical first responder) pada karang taruna di Desa Rowosari. Desain penelitian
ini adalah pre experimental dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel
penelitian sebanyak 20 karang taruna dan menggunakan teknik simple random
sampling. Data dianalisis menggunakan uji t dependen, dengan kenaikan nilai
rata-rata kesiapsiagaan bencana 1 jam setelah intervensi dengan nilai pretest 45,25
dan nilai posttest 1 89,3, nilai 1 minggu setelah intervensi dengan nilai pretest
45,25 dan nilai posttest 2 87,65, terjadi penurunan nilai rata-rata kesiapsiagaan
bencana pada posttest 1 – posttest dengan nilai posttest 1 89,3dan nilai posttest 2
87,65. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p 0,00 < 0,05 (α). Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah adanya pengaruh yang sangat bermakna pada kesiapsiagaan
bencana gunung meletus setelah diberikan intervensi metode CTL dengan
pendekatan SAVI pada karang taruna di Desa Rowosari. Rekomendasi penelitian
ini adalah metode CTL dengan pendekatan SAVI direkomendasikan pada
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peringatan dini bencana,
Transportasi evakuasi dan Balut bidai kesiapsiagaan bencana.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1530]