HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 KALISAT KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER
Abstract
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling tinggi
menurut hierarki Maslow. Aktualisasi diri adalah kesadaran yang dimiliki
individu untuk menjadi dirinya sendiri dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Remaja yang mencapai aktualisasi diri akan memiliki ciri-ciri diantaranya dapat
menerima keadaan diri sendiri, mampu mengontrol diri, berpikir realistik, mampu
mengambil keputusan, dan memiliki gaya hidup yang baik. Salah satu cara remaja
untuk mampu memenuhi aktualisasi dirinya adalah dengan meningkatkan
kemampuan manajemen emosinya. Kemampuan manajemen emosi dikenal juga
dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional akan membantu remaja
dalam mengontrol perilakunya, sehingga mereka akan mampu mengambil
keputusan secara tepat. Seorang remaja yang memiliki kecerdasan emosional yang
baik, maka mereka akan mampu menghadapi dan menyelesaikan berbagai
masalah dan tekanan yang dihadapi. Dengan begitu remaja akan mampu
mengeluarkan potensi yang dimiliki dan dapat berprestasi baik di lingkungan
sekolah maupun di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional
dengan pencapaian aktualisasi diri pada remaja di SMA Negeri 1 Kalisat
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1
Kalisat berusia 15-17 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan non
probability sampling dengan cara insidental sampling. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 222 siswa. Alat pengumpul data pada penelitian ini
menggunakan kuesioner kecerdasan emosional dan aktualisasi diri. Pengambilan
data dilakukan pada tanggal 27-30 Juli 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional remaja di
SMA Negeri 1 Kalisat masih tergolong sedang, sehingga pencapaian aktualisasi
diri remaja masih belum optimal. Hasil menunjukkan responden yang memiliki
kecerdasan emosional sedang yang mencapai pemenuhan aktualisasi diri penuh
sebanyak 43 responden (19,4 %). Sedangkan, responden yang memiliki
kecerdasan emosional tinggi yang mencapai pemenuhan aktualisasi diri penuh
sebanyak 42 responden (18,9 %). Kecerdasan emosional membantu remaja dalam
mencapai aktualisasi dirinya melalui pengelolaan emosi yang baik. Pengelolaan
emosi akan membantu remaja dalam mengontrol perilakunya sehingga mereka
mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki ke arah yang lebih positif.
Hasil uji statistik menggunakan chi square dengan tingkat kepercayaan
95% (α=0,05) didapatkan nilai p value < α (0,01 < 0,05). Artinya, ada hubungan
antara kecerdasan emosional dengan pencapaian aktualisasi diri pada remaja di
SMA Negeri 1 Kalisat Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.
Perawat sekolah dapat bekerja sama dengan guru bimbingan konseling (BK)
untuk mengadakan pelatihan kecerdasan emosional pada remaja dan
pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Guru pengajar dapat
mengintegrasikan pelatihan kecerdasan emosional melalui metode pembelajaran
yang mengasah kemampuan manajemen emosi, contohnya melalui metode
pembelajaran diskusi kelompok atau student center learning (SCL).
Kecerdasan emosional dapat membantu remaja dalam mengambil keputusan
yang realistis tanpa dipengaruhi oleh suasana hati remaja. Manajemen emosi yang
baik juga dapat membantu remaja dalam mengontrol perilakunya agar tidak
terjebak ke dalam masalah sosial yakni kenakalan remaja. Hal tersebut dapat
mengganggu remaja dalam mencapai pemenuhan aktualisasi dirinya. Perawat
sekolah juga dapat mengembangkan program usaha kesehatan sekolah (UKS)
untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait kecerdasan emosional,
pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri dan tugas perkembangan remaja.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1530]