INDUKSI EMBRIOGENESIS SOMATIK MENGGUNAKAN 2,4- DICHLOROPHENOXYACETIC ACID DAN KINETIN PADA EKSPLAN GULUNGAN DAUN MUDA TANAMAN TEBU VAR. NXI 1-3
Abstract
Embriogenesis somatik adalah perbanyakan tanaman yang berasal dari sel
haploid atau diploid untuk membentuk tanaman baru tanpa melalui peleburan sel
gamet. Pada saat ini embriogenesis somatik banyak mendapatkan perhatian karena
jumlah propagulan yang dihasilkan lebih banyak dan diperoleh dalam waktu singkat.
Keberhasilan embriogenesis somatik dibutuhkan komposisi Zat Pengatur Tumbuh
(ZPT) yang sesuai. ZPT merupakan senyawa organik yang berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jenis ZPT yang banyak digunakan untuk
perbanyakan tanaman melalui embriogenesis somatik adalah dari golongan auksin
dan sitokinin. ZPT 2,4-D merupakan salah satu golongan auksin sintetik dan kinetin
adalah golongan sitokinin sintetik.
Tanaman hasil embriogenesis somatik memiliki tingkat regenerasi sangat
tinggi sehingga dibutuhkan metode penyimpanan benih sintetik. Penyimpanan benih
sintetik sangat diperlukan agar benih mampu bertahan dalam jangka waktu cukup
lama tanpa merusak viabilitas benih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
konsentrasi 2,4-D dan kinetin yang efektif untuk perbanyakan tanaman tebu var. NXI
1-3 melalui embriogenesis somatik serta pembuatan benih sintetik dengan
menggunakan pelapisan Na-alginat.
Induksi kalus embriogenik dilakukan dengan menanam eksplan gulungan
daun muda (leaf roll) tanaman tebu var. NXI 1-3 pada media induksi yang
mengandung konsentrasi 2,4-D yang berbeda yaitu 2 ppm, 3 ppm dan 4 ppm serta
diinkubasi pada kondisi gelap selama 6 minggu. Pertumbuhan eksplan membentuk
kalus embriogenik dari media induksi terbaik kemudian ditumbuhkan pada media
proliferasi. Pada media proliferasi digunakan dua formulasi media dengan konsentrasi
2,4-D yang lebih rendah yaitu 1 ppm dan 2 ppm serta diinkubasi pada kondisi gelap
selama 6 minggu. Pertumbuhan kalus embriogenik dari media proliferasi terbaik
selanjutnya dipindahkan dan ditumbuhkan pada media regenerasi yang mengandung
kinetin 0,5 ppm. Kalus embriogenik yang telah membentuk fase koleoptil digunakan
untuk pembuatan benih sintetik (enkapsulasi). Pembuatan benih sintetik tanaman tebu
var. NXI 1-3 menggunakan 3 % Na-alginat dan 100 mM CaCl2.
Hasil induksi kalus embriogenik menunjukkan konsentrasi 2,4-D 4 ppm lebih
efektif untuk menginduksi kalus embriogenik dibandingkan konsentrasi 2 ppm dan 3
ppm yang ditunjukkan dengan tingginya persentase eksplan membentuk kalus
embriogenik yaitu 40%. Hal tersebut disebabkan 2,4-D mampu meningkatkan
hormon ABA yang merupakan prekursor protein LEA (Leaf Embryogenesis
Abundant) yang bertanggung jawab terhadap perkembangan embriogenesis somatik.
Hasil proliferasi kalus embriogenik menunjukkan konsentrasi paling efektif adalah
2,4-D 2 ppm ditandai dengan terbentuknya fase skutelar lebih cepat yaitu pada umur
3 minggu sedangkan pada konsentrasi 2,4-D 1 ppm masih berada pada fase globular.
Tahapan selanjutnya adalah regenerasi embrio somatik pada media mengandung
kinetin. Penggunaan 0,5 ppm kinetin bertujuan untuk meningkatkan pembelahan sel
melalui mitosis. Peningkatan pembelahan ditandai dengan perubahan dari fase
koleoptil sampai membentuk tanaman baru (plantlet). Pada umur 6 minggu jumlah
plantlet yang terbentuk mencapai ±82.
Telah berhasil dilakukan enkapsulasi menggunakan eksplan embrio somatik
fase koleoptil menggunakan 3% Na-alginat dan 100 mM CaCl2. Benih sintetik
selanjutnya disimpan pada media semi solid.