FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MASYARAKAT UNTUK BEROBAT KE PRAKTEK TERAPI ALTERNATIF
Abstract
Masalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang, pada
dasarnya menyangkut dua aspek utama. Pertama ialah aspek fisik, seperti misalnya
tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah
aspek non fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan masyarakat
inilah yang sangat perlu ditingkatkan dalam hal kesadaran tentang masalah kesehatan
dan mencari sumber pengobatannya. Pengertian sakit berkaitan dengan gangguan
psikososial yang dirasakan seseorang, sedangkan penyakit berkaitan dengan
gangguan yang terjadi pada organ tubuh berdasarkan diagnosis profesi kesehatan.
Sebagian masyarakat di Kabupaten Jember masih kental dengan hal-hal yang
berbau mistis termasuk dalam hal kesehatan. Kebanyakan disebabkan faktor budaya
turun temurun, keterpaksaan ekonomi, dan pengetahuan yang rendah tentang
kesehatan. Setuju atau tidak, pengobatan alternatif sampai saat ini masih dicari oleh
masyarakat. Selain berharap bisa mendapat kesembuhan, mereka yang datang ke
pengobatan alternatif itu juga dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, seperti ingin
berobat dengan biaya murah, dan lain sebagainya.” Berangkat dari temuan fenomena
sosial tersebut maka peneliti tertarik merespon positif dan melakukan penelitian
tentang apa yang menyebabkan animo masyarakat berobat ke pengobatan terapi
alternatif Pengobatan Trisonta.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitalif dengan pendekatan
deskriptif. Lokasi penelitian adalah di tempat praktek Pengobatan Trisonta, yakni di
jalan Mawar No.31 RT.02 RW.35, Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari,
Kabupaten Jember. Pemilihan informan menggunakan teknik purposif (Purposive
Sampling). Pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian ini berlangsung secara interaktif, dimana pada setiap tahap kegiatan berjalan secara bersamaan. Analisis data dilakukan bersamaan atau
hampir bersamaan dengan pengumpulan data.
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan oleh penulis pada pasien
Klinik Pengobatan Trisonta di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten
Jember maka dapat disimpulkan bahwa tingginya animo masyarakat yang berobat di
klinik pengobatan alternatif milik Pak Trisonta karena faktor internal dan eksternal
dari pasien.
Faktor internal, antara lain pengetahuan tentang kesehatan yang masih minim,
keyakinan dan agama yang selalu menjadi alasan utama masyarakat, serta persepsi
bahwa Trisonta bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan meminum air darinya.
Faktor eksternal, yaitu faktor pendukung (enabling factor) dan faktor
pendorong (reinforcing factor) yang merupakan faktor eksternal sehingga timbul
animo masyarakat berobat di klinik pengobatan alternatif milik Pak Trisonta. Faktor
pendukung (enabling factor) antara lain jarak tempuh yang cukup dekat, dan biayanya
yang murah. Faktor pendorong (reinforcing factor) antara lain karena, dorongan
sosial yang kaku, budaya yang selalu mendikte tradisi klasik dan tingkat keparahan
penyakit.