RASIONALITAS MASYARAKAT ATAS PENOLAKAN PENGGUNAAN KOMPOR GAS BERSUBSIDI (STUDI KASUS PADA 8 ORANG WARGA RT 2/RW 4 DI DUSUN KRAJAN KELURAHAN SEMPUSARI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER)
Abstract
Konversi gas dari minyak tanah ke tabung gas bersubsidi yang dilakukan
pemerintah guna menangani melonjaknya harga minyak dipasaran dunia telah
berjalan mereta di seluruh kota di Indonesia, namun setelah terbagi dengan merata
masalah banru muncul. Hal ini dikarenakan masyakarat malah banyak yang menjual
tabungserta kompor gasnya, dengan alas an ekonomi, takut meledak, maupun maslah
kebiasan yang telah membudaya menjadi alas an mereka. Hal ini sangat brtolah
belakang dengan harapan adanya proses alih budaya yang diharapkan oleh pemerintah
dengan maksud menghemat pengeluaran subsisdi minyak sehingga bisa memberikan
peluang peningkatan pada sector lainya yang nantinya akan dirasakan oleh
msayarakat. Sehingga penulis tertarikuntu mengulasnya lebih dalam yang ahirnya
merumuskan maslah yang akan penulis teliti yaitu Alasan–alasan rasional apa yang
menyebabkan masyarakat tidak menggunakan kompor gas bersubsidi?
Berorientasi dari hal tersebut, yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian
ini adalah berkenaan dengan rasionalitas masyarakat terhadap penggunaan kompor
gas bersubsidi. Peneliti akan memfokuskan pada: alasan Internal, yaitu alasan yang
muncul dari dalam individu itu sendiri, alasan internal berhubungan dengan keadaan
psikologis individu. Serta alasan Eksternal, yaitu alasan yang muncul dari luar
individu. Dalam hal ini alasan ekstern berhubungan dengan lingkungan sosial
individu. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Sedangkan untuk penentuan informan digunakan teknik purposive
sampling Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Kesimpulan dari penelitian rasionalitas masyarakat atas penolakan penggunaan
kompor gas bersubsidi yaitu, masyarakat memilih untuk tidak menggunankan bantuan
kompor gas bersubsidi atas dasar rasionalitas pemikirannya. Ada dua alasan yang
muncul dari dalam diri masyarakat yang mempengaruhi masyarakat sehingga memilih
untuk tidak menggunakannya, yang pertama lebih bersifat internal karena adanya
ketakutan akibat maraknya pemberitaan di televisi yang mengatakan tabung gas LPG 3kg mudah meledak. Yang kedua karena alasan butuh uang. Selain itu alasan yang
muncul dari luar individu atau eksternal yang mempengaruhi masyarakat sehingga
memilih untuk tidak menggunakan paket bantuan kompor gas bersubsidi adalah
karena lingkungan sosial dimana masyarakat tinggal masih banyak terdapat kayu,
yang selama ini menjadi bahan bakar untuk memasak, karena dirasa maasyarakat
belum membutuhkan bantuan kompor gas bersubsidi. Media audio visual yaitu
televisi juga ikut menyumbang sehingga masyarakat memilih menggunakan paket
bantuan bersubsidi. Pemberitaan-pemberitaan tentang tabung gas yang mudah
meledak membuat masyarakat dihantui oleh kecemasan untuk menggunakannya.
Selain itu pengaruh orang-orang lingkungan sekitar yang tidak menggunakan paket
bantuan bersubsidi juga memiliki andil besar sehingga masyarakat memilih untuk
tidak menggunakan paket bantuan kompor gas bersubsidi, dan menjualnya, dalam hal
ini masyarakat diuntungkan secara materi. Kurangnya informasi tentang program
konversi minyak tanah ke LPG 3kg kepada masyarakat juga mempengaruhi pikiran
rasionalitas masyarakat dalam memilih suatu keputusan.